MANAberita.com – PBB menawarkan untuk mengirim 60 juta dosis vaksin COVID-19 ke Korea Utara (Korut) bulan lalu dan belum secara resmi menanggapinya, Pyongyang sudah menyatakan minat untuk menerimanya.
Dikutip dari SINDOnews.com, Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan (Korsel) membagikan informasi tersebut selama pengarahan untuk ketua dan anggota komite intelijen parlemen, ungkap Ketua Partai Demokrat, Kim Kyung-hyup, kepada Kantor Berita Yonhap, Jumat (21/1/2022).
“Duta Besar Korut untuk PBB, Kim Song menyatakan minat yang besar. Dia bertanya apakah vaksin itu milik Pfizer atau Moderna dan mengatakan akan melapor ke Pyongyang,” kata Kyung-hyup, mengutip laporan NIS.
“Pertukaran itu terjadi pada bulan Desember, tetapi PBB belum mendengar kabar dari Utara. “Vatikan juga menyatakan kesediaannya untuk menyediakan vaksin,” tambah anggota parlemen itu.
Hingga kini, Korut bersikeras kalau negara itu bebas virus corona. Korut tak pernah melaporkan munculnya pasien Covid-19 di negara mereka. Korut juga memberlakukan pembatasan ketat dan penutupan perbatasan.
Awal pekan ini, sepasang kereta barang Korut terlihat menyeberang ke kota perbatasan China, Dandong untuk pertama kalinya dalam 1 1/2 tahun.
NIS mengatakan kereta tampaknya mengangkut pasokan medis, makanan, dan bahan bangunan dari China. NIS juga mendukung spekulasi mengenai pertemuan politbiro Partai Buruh minggu ini di mana Korut mengisyaratkan untuk melanjutkan uji coba nuklir dan rudal jarak jauh.
“Posisi Korut adalah akan mempertimbangkan kembali jika AS tidak menawarkan tindakan yang sesuai untuk penangguhan uji coba nuklir dan rudal balistik antarbenua,” kata anggota parlemen itu.
“Korut kemungkinan membutuhkan cara untuk menarik perhatian AS, karena AS telah mengambil sedikit minat di Utara saat berurusan dengan Ukraina dan Timur Tengah,” tambahnya
(Sekar)