MANAberita.com – KABAR mengejutkan datang dari Amerika Serikat yang menyerang Suriah dan mengklaim menewaskan pemimpin tertinggi ISIS hingga Arab Saudi beberkan alasan ubah undang-undang yang atur bendera bertuliskan syahadat.
Ketegangan antara ASEAN dan Myanmar juga menjadi sorotan kemarin, di mana blok Asia Tenggara itu melarang junta militer hadir dalam pertemuan tingkat menteri luar negeri.
Melansir CNN Indonesia, Presiden Amerika Serikat , Joe Biden mengumumkan pada Kamis (3/1) bahwa pemimpin ISIS Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi tewas di tangan pasukan khusus AS dalam misi kontraterorisme di Suriah.
Sebagaimana dilansir CNN, ini menjadi serangan terbesar AS di Suriah sejak operasi 2019 yang menewaskan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi.
Sumber di lapangan melaporkan banyak korban jiwa. Setidaknya 13 orang tewas dalam bentrokan yang terjadi selama dan setelah serangan itu — termasuk enam anak-anak dan empat wanita — menurut kelompok pertahanan sipil Suriah, White Helmets. Sementara menurut Pentagon, tidak ada korban AS.
[SAS]