Manaberita.com – DAMPAK Artificial Intelligence (AI) terhadap masyarakat kita di masa depan diprediksi oleh para ahli akan lebih besar dari apa pun yang dialami sebelumnya selama ini dalam kemajuan teknologi.
Memajukan AI adalah tema utama Mobile World Congress tahun ini di Barcelona, ????yang berakhir pada hari Jumat. Didukung oleh 5G, sektor baru ini akan menawarkan peluang besar bagi bisnis dan masyarakat secara keseluruhan.
Ini juga diatur untuk meningkatkan kemajuan internet dan bagaimana perangkat berinteraksi satu sama lain.
Meskipun ini mungkin terdengar seperti sesuatu dari film fiksi ilmiah, ini sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari – dari mobil tanpa pengemudi dan operasi yang dikendalikan dari jarak jauh hingga perangkat lunak pengenalan wajah.
Pembelajaran mesin adalah inti dari perkembangan AI. Tugas yang sebelumnya dilakukan oleh manusia dapat dilakukan oleh komputer – dalam waktu yang lebih singkat dan biaya yang lebih murah. Teknologi besar telah menggelontorkan miliaran dolar ke dalam industri ini, dengan Google, Apple, Amazon, dan Microsoft di garis depan.
CGTN Eropa berbicara dengan manajer umum Microsoft David Carmona, yang mengatakan bahwa penting agar teknologi baru mudah tersedia untuk semua orang.
“Konsep kunci dalam penelitian kami adalah membuat AI lebih digeneralisasikan,” katanya. “AI lebih mudah diakses oleh orang-orang karena alih-alih memulai AI dari awal ke tugas khusus Anda, AI dapat bekerja di industri apa pun yang Anda targetkan.”
Contoh bagus dari kerja sama 5G dan AI adalah mobilitas udara perkotaan, atau ‘taksi tanpa pengemudi’.
Produsen pesawat Airbus telah mengembangkan kendaraan terbang otonom sepenuhnya listrik dan mobilitas udara perkotaan diharapkan menjadi kenyataan di Eropa dalam tiga hingga lima tahun, menurut Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa.
Korea Selatan memiliki salah satu jaringan 5G tercanggih di dunia, dan teknologi itu memberi sistem ini kemampuan untuk beroperasi dari jarak jauh.
SK Telecom berharap ‘taksi udara’ akan beroperasi penuh pada tahun 2025, dan kurator mereka Rachel Kim mengatakan mereka akan mengubah kehidupan siapa pun yang tinggal di tengah hutan kota.
“Kota-kota besar seperti Seoul atau New York memiliki begitu banyak masalah dengan transportasi, dengan lalu lintas yang padat, dan kami kehilangan banyak waktu karena terjebak dalam lalu lintas,” kata Kim. “Dengan memanfaatkan mobilitas udara perkotaan ini, ini akan meningkatkan lingkungan hidup kita dan pada saat yang sama kita juga dapat mengurangi emisi karbon.”
Kemajuan teknologi membawa tantangan besar, tidak terkecuali dari segi etika. Seberapa besar kendali yang diberikan masyarakat kepada komputer? Ada juga masalah privasi, transparansi, dan ketidaksetaraan yang harus dihadapi.
Yang pasti adalah revolusi teknologi ini sudah di depan mata dan perubahan akan datang.
Sumber: Newseu
[Bil]