Manaberita.com – RATUSAN WNA (Warga Negara Asing) yang berasal dari negara Ukraina yang ada di Bali, mendatangi Kantor Konsulat Ukraina, yang ada di Jalan Gurita Pegok, Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Bali, pada Selasa (1/2) sore.
Mereka menda tangi kantor Konsulat Ukraina dengan membawa bendera Ukraina dan juga poster yang bertuliskan,”Stop War” dan “Love Peace, Save Ukraine,” serta “Pray For Ukraine,”.
Tak hanya itu mereka juga menyanyikan secara serentak lagu kebangsaan mereka dan langsung menemui Konsul Kehormatan Ukraina untuk Bali, yaitu I Nyoman Astama.
Dilansir dari Merdeka.com, Sementara, I Nyoman Astama menyampaikan bahwa kedatangan warga Ukraina adalah bentuk solidaritas mereka kepada negaranya agar tidak terjadi perang.
“Mereka menunjukkan solidaritas kepada negaranya dan saudara-saudaranya bahwa mereka tidak ingin perang mereka cinta damai. Mungkin sama, kalau negara kita mengalami perang, kita tidak ada di sana apa yang bisa kita lakukan, paling memberikan dukungan moral,” kata Astama.
Selain itu, warga Ukraina juga memberikan dukungan moral kepada keluarga mereka yang masih ada di Ukraina dan berharap dukungan itu sampai ke Ukraina dan juga Rusia.
“Kita mengharapkan pesan ini sampai kepada para pemimpin mereka. Sehingga, iya kita harapkan terjadilah perundingan yang menemukan titik temu yang menemukan perdamaian. Itu harapan kita,” imbuhnya.
Ia juga menyebutkan, mereka mendatangi Kosul Ukraina, karena di tempat lain tidak membolehkan untuk melakukan aksi damai. Sehingga, mereka datang ke sini.
“Karena, di tempat lain tidak boleh jadi mereka di tempat kita untuk menyampaikan ke dunia luar dalam hal ini tentu Ukraina dan Rusia agar menghentikan perang dan perdamaian itu tercapai,” ujarnya.
“Karena dampak perang itu sangat keras dan banyak sekali. Seperti kemanusiaan, infrastruktur dan belum lagi psikologi dan yang tidak kalah penting berdampak kepada perekonomian. Seperti yang kita lihat sekarang, saling melarang terbang jadi ini menjadi hal yang sangat besar dampaknya bagi mereka,” jelasnya.
Ia juga menyatakan, bahwa untuk saat ini dampak kepada warga Ukraina di Bali, mereka tidak bisa narik uang di ATM. Karena, serangan cyber di bank-bank yang ada di negaranya.
“Kita antisipasi akan ada dampak yang berpengaruh kepada mereka, karena ada bank-bank di sana juga diserang sama cyber sehingga dari sini mereka menarik ATM itu tidak bisa,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan, untuk saat ini warga Ukraina yang ada di Bali dari data Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Bali ada 3.200 lebih dan rata-rata mereka bekerja sebagai digital nomad.
“Warga Ukraina di Bali lebih 3.200 dari (data) Kemenkumham Bali. Mudah-mudahan ini berakhir supaya normal kembali. Sementara mereka tidak bisa menarik uang, begitu perang serangan cybernya seperti yang diberitakan seperti itu, sudah ada yang tidak bisa narik (uang) kita berharap tidak berlangsung lama,” ujarnya.
[Rik]