Manaberita.com – SEBELUM harga eceran tertinggi (HET) di cabut pemerintah minyak goreng mengalami kelangkaan, akan tetapi setelah pemerintah mencabut HET dan menyatakan harga minyak goreng kemasan disesuaikan mengikuti harga pasar stok minyak gorengpun berlimpah di sejumlah toko.
Seperti di Kota Bandung, Rak khusus minyak goreng di toko ritel yang biasanya kosong mendadak terisi penuh. Akan tetapi, harganya jauh lebih mahal dari sebelumnya, minyak goreng ukuran 2 liter kini harganya mencapai Rp 47.900.
Hal tersebut membuat ibu-ibu menjerit dan pusing dibuatnya. Minyak goreng yang dulu sulit didapatkan karena langka, kini tersedia banyak dengan harga yang melonjak tajam.
Melansir dari detikjabar, Sebelumnya, saat minyak goreng sedang langka, harganya hanya Rp 14 ribu per liter atau Rp 28 ribu untuk ukuran 2 liter. Tak heran jika ibu-ibu pun mengeluhkan hal ini
“Kemarin harganya murah tapi barangnya langka, sekarang barangnya banyak tapi harganya mahal. Kumaha atuh ieu teh,” tutur Yeni dengan kesal.
Tak hanya membingungkan warga, pemandangan itu juga membuat Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah geleng-geleng kepala.
Elly belum mengetahui mengapa, ketika kebijakan pemerintah memperbolehkan produsen mengatur harga minyak goreng, stok mendadak berlimpah.
Seperti di Yogya Sunda, saat melakukan sidak Elly menemukan minyak goreng berbagai merk dan ukuran, bahkan ada juga kemasan botol.
“Yang sudah dua bulan ini tidak terlihat sekarang rak-raknya dipenuhi oleh minyak goreng yang selama dua bulan ini saya tidak melihat,” kata Elly usai melakukan sidak di Yogya Jalan Sunda, Kota Bandung, Rabu (16/3) kemarin. Terkait hal tersebut, Elly pun mengaku belum memberikan banyak keterangan.
“Saya juga secara pastinya tidak tahu agak kebingungan kami sebagai penanggungjawab di lapangan. Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung bertanggungjawab terhadap stabilisasi harga dan stok ini ada satu fenomena yang aneh juga,” ungkapnya.
“Begitu pemerintah pusat memberikan bahwa harga minyak goreng kemasan ini diserahkan kepada harga pasar menyesuaikan ternyata hari ini rak-rak minyak goreng di toko ritel bermunculan,” tambahnya.
Tidak Semua Ritel Stok Aman
Masih menurut Elly, tidak semua toko ritel di Kota Bandung stoknya aman. Hal tersebut dikatakan Elly, berdasarkan pemantauan.
“Kebetulan temen-temen dari Bidang Distribusi Perdagangan, sudah mendatangi beberapa toko ritel dan ternyata memang tidak semua toko ritel itu stoknya aman, ada beberapa yang tidak ada stok,” ujarnya.
Pihaknya akan segera melakukan stabilisasi stok minyak goreng agar masyarakat mudah mendapatkannya goreng.
“Nah ini masih memerlukan waktu untuk penyesuaian, mudah-mudahan hanya satu sampai dua hari ini dan insyaallah stok akan aman kembali untuk seluruh ritel yang ada di Kota Bandung,” tuturnya.
Harga Setiap Ritel Beda-beda
Dari hasil tinjauan Disdagin di lapangan hanya Yogya Group yang membanderol harga minyak kemasan per dua liter Rp 47.900.
“Saya buka, teman-teman ada yang ke Superindo dengan merk yang sama misalnya Sun Co, Filma, Fortune itu Rp 45 ribu per dua liter,” ucapnya.
Jika dibedakan dengan Yogya Group, harga minyak goreng di Superindo beda Rp 2.900. “Untuk di Hypermart di MIM (Metro Indah Mal) itu harganya Filma Rp 40 ribu per dua liter,” ujarnya.
Elly menyebut, pihaknya akan mengevaluasi perbedaan harga tersebut dan akan memanggil setiap pimpinan toko ritel. “Kami dari Disdagin ini adalah satu evaluasi bagi kami, kami akan segera lakukan pertemuan dengan pimpinan toko rotel yang ada di Kota Bandung jangan sampai merk nya sama, tapi harganya beda,” jelasnya.
“Ini mungkin harus dikomunikasikan kembali dengan toko ritel, jangan sampai ada defiasi harga, padahal merknya sama. Segera kita akan rapat dengan pimpinan toko ritel,” pungkasnya.
(rik)