MANAberita.com – PEMERINTAH Kota (Pemkot) Jakarta Selatan mengimbau kepada warga Pancoran Buntu II, Jakarta Selatan untuk membongkar sendiri bangunan yang mereka huni.
Sebagai informasi, lahan yang ditempati warga tersebut diketahui milik PT Pertamina dan telah diduduki sejumlah warga hingga saat ini.
Adapun pihak Pertamina telah menunjukkan bukti-bukti sahih terkait kepemilikan lahan di Pancoran Buntu II.
“Ya sebenarnya kita berharap sedemikian (bongkar mandiri). Dan saya harap warga bisa meninggalkan,” ujar Asisten Pemerintahan Kota Jakarta Selatan, Mahludin saat dikonfirmasi, Kamis (24/4/2022).
Mengutip Kompas.com, untuk saat ini setidaknya terdapat 23 warga yang masih bertahan di Pancoran Buntu II, Jakarta Selatan.
Menurut Mahludin, sejumlah warga itu telah tinggal cukup lama di atas lahan milik negara sampai akhirnya terjadi polemik berkepanjangan.
“Karena mereka tinggal cukup lama, artinya sudah cukup. Untuk langkah selanjutnya, ini akan kita sampaikan ke pimpinan,” ucap Mahludin.
Sebelumnya, pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan turun tangan berkait polemik sengketa lahan yang berlokasi di Pancoran Buntu II, Pancoran.
Dalam hal Pemkot Jaksel mempertemukan antara warga Pancoran Buntu II dengan PT Pertamina dan juga jaksa pengacara negara.
“Kita melakukan sosialisasi terhadap tanah negara. Lengkap ada pihak Pertamina, Satpol PP Provinsi. Kita undang sesuai dengan nama-nama 23 (warga Pancoran Buntu II),” kata Mahludin.
Namun, dari 23 warga yang saat ini disebut menduduki lahan milik Pertamina di Pancoran Buntu II, hanya tiga yang sempat hadir. Dua di antaranya itu kembali pulang, sedangkan satu warga sempat memberikan surat penolakan.
Dengan demikian, rencananya sosialisasi dalam upaya penyelesaian masalah sengketa tanah itu akan kembali dilakukan beberapa waktu ke depan.
Untuk diketahui, permasalahan soal sengketa lahan yang ada di Pancoran Buntu II, Jakarta Selatan ini telah terjadi beberapa tahun lalu.
Pada Maret 2021, bentrokan antarwarga pecah di sekitar Pancoran Buntu II. Bentrokan itu melibatkan warga Pancoran Buntu II dengan pihak yang diduga ditunggangi.
[sas]