Bocah Yatim Piatu Usia 7 Tahun Tewas Dianiaya Kakak Angkat

  • Rabu, 13 April 2022 - 22:25 WIB
  • Kriminal

Manaberita.com – SEORANG bocah yatim piatu bernama Dila alias UFT (7) mengalami nasib tragis, ia tewas setelah dibanting oleh kakak angkatnya, F (18). Ternyata selama ini korban sering disiksa oleh pelaku.

Akibat penyiksaan yang dilakukan pelaku kondisi pun korban tampak sangat memprihatinkan. Kejadian tersebut terjadi di Desa Ngabeyan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Melansir dari Tribunnews, Dila dilaporkan meninggal dunia pada Selasa (12/4/2022). Warga curiga karena melihat banyak luka lebam di tubuh bocah periang itu.

Belakangan, setelah polisi turun tangan, terkuak bila Dila meninggal karena kerap dianiaya oleh F (18), sang kakak angkat.

Kapolsek Kartasura AKP Mulyanta mewakili Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengatakan, F sementara ini mengaku kerap menganiaya Dila karena ulah Dila. Dila, dituding sering mencuri uang.

“Dugaan awal, tersangka jengkel karena orang tuanya sudah nggak ada, dan (korban) dituduh mencuri uang. Kemudian dianiaya oleh kakaknya,” kata Mulyanta, kepada TribunSolo.com, Selasa (12/4/2022).

Polisi menduga penganiayaan pun tak sekali dilakukan oleh F. Caranya pun dengan sangat keji.

Kapolsek mengatakan, jika korban sudah dianiaya beberapa bulan terakhir. Korban sering disiksa dengan cambuk kasur, bahkan diikat dengan tali rafia.

“Yang terakhir dibanting, kepalanya kena lantai, dan sempat muntah,” ucapnya.

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti seperi cambuk kasur, tali rafia, dan kasur. F adalah sepupu Dila yang jadi kakak angkat, karena Dila kini diasuh oleh buliknya, alias ibu F. Yang lebih memilukan, Dila sebenarnya bocah yatim piatu.

Baca Juga:
Anne Heche Meninggal, Keluarga Mengatakan ‘Kami Telah Kehilangan Cahaya Terang’

Sempat Murung di Sekolah

Menurut teman korban, Kyla, terakhir dia melihat UF saat berangkat sekolah pagi tadi.

“Tadi jalannya kaki kanannya diseret, dia pakai sendal,” katanya.

Kyla menuturkan, sejak UF mengalami masalah keluarga, korban menjadi sosok yang pendiam dan tertutup. Selain itu, kepala korban juga botak.

“Dia pakai jilbab, tapi kepalanya gak ada rambutnya, dibotak,” ujarnya.

Baca Juga:
Holidaymaker Meninggal Usai Hilang Di Afrika

UF sendiri masih duduk dibangku TK di TK Aisyiyah Ngabean 2.

Menurut Kepala Sekolah TK Aisyiyah Ngabean 2, Rusmiati Hidayah, UF sudah satu minggu lebih tidak berangkat ke sekolah dengan alasan sakit.

“Dia masuk baru hari ini, tapi kondisinya seperti itu (penuh lebam),” katanya.

“Pertama saya lihat lengan dan di pipi,” tambahnya.

Rusmiati memeriksa tubuh UF, dan didapati tubuh korban penuh dengan luka lebam.

Baca Juga:
Main Tanpa Pengawasan, 2 Bocah TK Tenggelam di Bekas Galian

Saat ditanya, korban mengaku dipukul kakaknya menggunakan kayu.

“Saat saya tanya kenapa sampai dipukul, dia bilang kalau dia ngeyel sama kakaknya,” kata dia.

Salah satu kakak UF, berinisial Fj (18) kemudian dipanggil Rusmiati untuk mengkonfirmasi luka ditubuh UF.

Dari pengakuan Fj, lanjut Rusmiati, luka UF karena dipukul.

“Saya pesan jangan dipukul lagi. Dia masih anak-anak,” kata dia.

Baca Juga:
Wih! Gaza Meluncurkan Donor Darah Setelah Gempa Mematikan, “Kita Satu Badan”

Hingga akhirnya, saat salat magrib, Rusmiati mendapatkan kabar jika muridnya sudah meninggal dunia.

Rusmiati mengatakan, sikap UF berubah sejak 5 bulan terakhir.

“Dia dulu orangnya periang, hebat, pinter. Setelah orang tuanya (bulek dan omnya) ada masalah (bercerai), anaknya agak berontak,” ucapnya.

“Dia sempat bercerita baru sakit hati, karena ibunya pergi ke Jakarta gak pamit,” tambahnya.

(rik)

Komentar

Terbaru