Korban Tewas Akibat Tanah Longsor Filipina, Naik Menjadi 43

Manaberita.com – SELASA, korban tewas akibat tanah longsor dan banjir yang melanda Filipina bagian tengah dan selatan setelah depresi tropis musim panas yang menyebabkan hujan deras berhari-hari. Penemuan korban telah meningkat menjadi setidaknya 43, dengan 28 lainnya hilang, kata para pejabat.

Dilansir ABC lebih dari 100 penduduk desa terluka dalam tanah longsor. Tanah longsor yang terjadi sangat parah di kota Baybay di provinsi Leyte tengah selama akhir pekan dan Senin pagi, kata para pejabat. Tentara, polisi dan penyelamat lainnya berjuang dengan lumpur dan tumpukan tanah yang tidak stabil dan puing-puing untuk menemukan penduduk desa yang hilang.

“Kami sedih dengan insiden mengerikan yang menyebabkan hilangnya nyawa dan kerusakan properti,” kata komandan brigade militer Kolonel Noel Vestuir, yang membantu mengawasi pencarian dan penyelamatan.

Baca Juga:
Hujan Deras Di China Menyebabkan Banyak Orang Tewas, Evakuasi Telah Dilakukan

Tiga puluh enam orang tewas ditemukan dari tanah longsor yang melanda enam desa Baybay, kata pejabat militer dan lokal. Tujuh orang lainnya tenggelam dalam banjir di provinsi tengah Samar dan Negros Oriental dan selatan provinsi Davao de Oro dan Davao Oriental.

Lebih banyak penyelamat dan alat berat, termasuk backhoe, tiba di desa-desa yang dilanda tanah longsor di Baybay, tetapi hujan yang terus berlanjut dan tanah berlumpur telah menghambat upaya tersebut. “Tantangannya, hujan terus turun dan kami tidak bisa segera membersihkan daerah longsor,” kata Vestuir.

Penjaga pantai, polisi dan petugas pemadam kebakaran menyelamatkan beberapa penduduk desa Senin di komunitas pusat banjir, termasuk beberapa yang terjebak di atap mereka. Di pusat kota Cebu, sekolah dan pekerjaan dihentikan pada hari Senin dan Walikota Michael Rama menyatakan keadaan bencana untuk memungkinkan pencairan dana darurat dengan cepat.

Baca Juga:
131 Tersangka Telah Diidentifikasi Bertanggung Jawab Atas Runtuhnya Beberapa Bangunan Di Turki

Setidaknya 20 badai dan topan melanda Filipina setiap tahun, sebagian besar selama musim hujan yang dimulai sekitar bulan Juni. Beberapa badai telah melanda bahkan selama bulan-bulan musim panas yang terik dalam beberapa tahun terakhir.

Negara Asia Tenggara yang rawan bencana ini juga terletak di “Cincin Api” Pasifik, tempat banyak letusan gunung berapi dan gempa bumi dunia terjadi.

[Bil]

Komentar

Terbaru