Filipina Diterjang Badai Tropis Megi Yang Memakan Korban Jiwa

Manaberita.com – TANAH longsor dan banjir di Filipina menyebabkan sekitar 25 orang telah tewas sejauh ini. Banjir dan tanah longsor terjadi setelah Badai Tropis Megi melanda negara itu.

Dilansir BBC, kru-kru penyelamat masih berjuang untuk membantu evakuasi orang-orang yang terdampar di pantai timur dan selatan.

Megi (dikenal secara lokal sebagai Agaton) menghantam kepulauan itu pada hari Minggu dengan kecepatan angin hingga 65km (40 mil) per jam.

Itu adalah badai pertama tahun ini,  biasanya terjadi rata-rata 20 badai setiap tahun di Filipina.

Lebih dari 13.000 orang mengungsi ke tempat penampungan yang lebih tinggi saat badai menerjang pantai timur. Hujan deras dan angin kencang memutus pasokan listrik, membanjiri rumah dan ladang, serta menyebabkan tanah longsor di desa-desa.

Gambar yang dibagikan oleh pihak berwenang dan penduduk setempat secara online menunjukkan penyelamat mengarungi rawa berlumpur dan menggunakan rakit di sungai berarus cepat untuk mencoba dan mencapai daerah terpencil dari rumah yang terendam.

Salah satu daerah yang terkena dampak terburuk adalah provinsi Leyte, di mana 22 mayat telah ditemukan setelah terkubur di bawah tanah longsor, kata pihak berwenang di kota Baybay, Senin.

“Saya menangis karena saya tahu orang-orang dimakamkan di sana dan saya juga takut karena ada gunung di belakang rumah kami,” kata seorang warga Leyte kepada kantor berita AFP.

Badan bencana nasional juga mengkonfirmasi bahwa setidaknya tiga orang telah tewas di wilayah Davao di selatan.

Baca Juga:
Gegara Jembatan Ambruk Tiba-tiba, 8 Anak Tewas Tercebur ke Sungai

Kondisi badai akan mereda pada Selasa.

Itu terjadi sekitar empat bulan setelah Super Topan Rai menghancurkan banyak pulau tenggara negara itu pada bulan Desember – menewaskan sedikitnya 375 orang dan mempengaruhi sekitar 500.000 orang.

Itu adalah badai terburuk yang melanda Filipina tahun itu dan para ahli mengatakan badai itu tumbuh lebih kuat jauh lebih cepat dari yang diperkirakan.

Baca Juga:
3 Orang Tewas di Serbia Saat Kedua Kalinya Badai Maut Melanda Balkan Minggu Ini

Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim yang disebabkan manusia telah menyebabkan intensitas dan kekuatan yang lebih besar dalam badai tropis. Filipina telah mengalami beberapa badai paling mematikan sejak 2006.

Ini telah diperingkatkan sebagai salah satu negara yang paling rentan terhadap bencana iklim karena geografinya.

[Bil]

Komentar

Terbaru