Begini Nasib Rumah Murah Jokowi di Cikarang

MANAberita.com – VILLA Kencana Cikarang merupakan salah satu proyek rumah murah yang disediakan oleh pemerintah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Lokasi Villa Kencana Cikarang berada di Jalan Raya Pulo Sirih No. 84, Sukajadi, Sukakarya, Kabupaten Bekasi.

Rumah subsidi di perumahan Villa Kencana Cikarang beberapa tahun lalu, sempat menarik perhatian publik lantaran perumahan itu juga terkenal sebagai ‘Rumah Murah Jokowi di Cikarang’.

Salah satu petugas marketing Villa Kencana Cikarang mengatakan bahwa, sejatinya seluruh rumah subsidi itu saat ini telah habis terjual.

“Rumah subsidi udah abis kejual semuanya. Udah nggak ada rumah subsidi. Udah dari 2018 kalau nggak salah. Rumah tahap 1 tahap 2 juga udah abis, ” ungkap pihak marketing tersebut di kantor pemasaran perumahan itu Kamis (23/6/2022).

Namun setelah ditelusuri lebih dalam ke area perumahan, ternyata masih banyak rumah yang terlihat kosong tak berpenghuni dan terbengkalai di beberapa titik.Di Blok H misalnya, banyak rumah yang kondisinya sudah rusak dan tak terurus, bahkan ada juga yang tertutup ilalang hingga tanaman liar. Hal serupa juga terlihat di sekitar Blok N.

Menanggapi fenomena tersebut, Pengamat Properti Ali Tranghanda mengatakan pemerintah harus mengaktifkan segera Badan Perumahan yang dibentuk sesuai dengan Undang-undang.

“Pemerintah harus mengaktifkan segera badan perumahan yang dibentuk sesuai UU Cipta Kerja Pacu Pembangunan Perumahan. Badan ini yang harusnya dapat menjadi guide bagi para pengembang, untuk melihat kekurangan pasokan di masing-masing wilayah. Sehingga, pengembang tidak bangun over juga di suatu wilayah,” ujar Ali, Jumat (24/6/2022).

Baca Juga:
Adam Deni Minta Dibebaskan, Polri: Kewenangan Kejaksaan

Ali menambahkan kerja sama dengan beberapa badan seperti Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) dan BPJS Ketenagakerjaan perlu dilakukan.

“Kerja sama dengan Tapera dan BPJS TK, lebih aktif untuk kebutuhan hunian pesertanya,” ujar Ali.

Ia menyebutkan beberapa alasan mengapa rumah subsidi itu bisa kosong.

“Rumah kosong bisa jadi karena, tidak tepat sasaran yang artinya yang beli bukan benar end user. Kedua, pembeli ada yang nggak jadi nempatin karena pindah kerja atau hal lain. Dan ketiga, pembeli tidak sanggup lagi mencicil,” ungkapnya.

Baca Juga:
Pengadilan Tinggi DKI Vonis Jokowi Melakukan Perbuatan Melawan Hukum soal Polusi Udara Jakarta

Sebelumnya, Ali juga mengatakan bahwa sejatinya program sejuta rumah itu seharusnya bisa berjalan lancar, karena rumah yang ada relatif terjangkau.

“Program sejuta rumah seharusnya bisa berjalan lancar, karena rumah yang ada relatif terjangkau. Gak ada yang salah sebenarnya, yang penting ketersediaan bank tanah yang kadang dipersoalkan. Karena harga tanah naik tinggi, sehingga tidak bisa lagi pengembangan bangun rumah murah. Bank tanah ini yang masih menjadi PR pemerintah,” ungkap Ali.

Menurutnya, sinergi antara ketersediaan bank tanah dan badan perumahan, tentu akan mempercepat pengurangan backlog.

Backlog sendiri adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan ketimpangan antara ketersediaan rumah, dengan kebutuhan rumah itu sendiri.

Baca Juga:
Curi Ponsel Demi Anak Belajar, Ayah di Bebaskan dan di beri Bantuan Ponsel

Sederhananya, backlog menggambarkan angka jumlah rumah tangga yang belum memiliki rumah.

Perumahan Villa Kencana Cikarang sendiri merupakan perumahan bersubsidi untuk wong cilik yang dibangun bekerja sama dengan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Seperti diketahui, pembangunan Villa Kencana Cikarang telah dimulai sejak 2016. Awal peluncuran, rumah bertipe 25/60 itu harga per unitnya dibanderol dengan Rp 112 juta hingga Rp 141 juta.

Saat diresmikan Presiden Jokowi, rumah di Villa Kencana Cikarang sudah terbangun sebanyak 4.734 unit. Sekitar 3.162 unit saat itu sudah akad kredit, lalu ada 1.222 unit yang dilakukan akad kredit.

(sas)

Komentar

Terbaru