MANAberita.com – SEBUAH video yang menampilkan rencana dari pembangunan tangga di Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah viral di media sosial. Video tersebut diunggah oleh salah satu akun di media sosial pada Rabu (29/6/2022).
“Makin asik aja naik gunung,” tulis pengunggah.
Video tersebut menunjukkan tanggapan Bupati Karanganyar yang mengatakan jika rencana pembangunan tangga di Gunung Lawu bertujuan memberikan jalan bagi pendaki agar tidak tersesat.
Dalam video tersebut juga mengatakan jika pembangunan tangga tersebut akan dilengkapi dengan lampu.
“Rencananya tangga menuju puncak Gunung Lawu dibuat sepanjang 12 kilometer dari pos pendakian Gunung Lawu melalui Cemoro Kandang, Kecamatan Tawangmangu,” tulis akun ini.
Mengutip Kompas.com, hingga Sabtu (2/7/2022), video tersebut telah ditonton oleh 2,4 juta pengguna dan disukai oleh lebih dari 150.000 warganet pengguna akun TikTok.
Respons warganet
Video tersebut hingga saat ini sudah mendapat beragam komentar dari warganet serta lebih dari 3000 warganet meninggalkan komentar di video tersebut.
“Percaya deh, paling 3 bulan kemudian bakalan banyak yang rusak dan gak berfungsi lampunya,” ujar salah satu warganet.
“Biarkan lawu seperti yang sudah ada, kalau pun mau berubah biarkan alam yang merubah dengan sendirinya,” kata akun lainnya.
“Sebetulnya gak usah dibikin tangga, banyakin aja petunjuk arahnya ya gak sih, terus juga pendaki tersesat itu biasanya ketika turun,” tulis pengguna TikTok.
“Setuju! karena ini bakalan menarik lebih banyak wisatawan dan otomatis pendapatan daerah sekitar juga meningkat, pemandangan gue dari segi bisnis,” ungkap akun lain.
Penjelasan Disparpora
Kepala Bidang (Kabid) Destinasi Wisata Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar Teguh Haryono membenarkan, pihaknya telah merencanakan pembangunan tangga di sepanjang jalur pendakian Gunung Lawu, Karangayar, Jawa Tengah via Cemara Kandang.
“Insha Allah benar direncanakan segera dibangun,” ungkapnya, Sabtu (2/7/2022).
Bahkan pihaknya mengaku akan mengadakan rapat koordinasi dengan instansi terkait untuk membahas rencana pembangunan tangga di Gunung Lawu ini pada pekan depan.
“Minggu depan saya akan rakor dengan instansi terkait untuk menyusun schedule tahapan pembangunan dan perencanaan pembiayaannya,” imbuhnya.
Selama ini, jalur pendakian Gunung Lawu melalui Cemoro Kandang sebenarnya sudah memiliki jalan setapak. Namun, jalan setapak itu sering teraliri air sehingga sulit dibedakan antara jalur manusia dengan jalur aliran air. Alhasil, jalur tersebut berpotensi membuat pendaki tersesat.
Dipastikan tidak merusah alam
Teguh mengatakan bahwa pembangunan tangga di Gunung Lawu bagi pendaki yang melalui Cemoro Kandang itu tidak akan merusak alam di sana.
“Insha Allah tidak (merusak alam) karena pembangunan tidak menebang pohon,” ujarnya. Sebaliknya, pembangunan tangga di Gunung Lawu ini justru bertujuan untuk memperbaiki jalur pendakian menuju puncak Gunung Lawu
“Kita hanya memperkuat dan memperbaiki jalan rute menuju puncak lawu agar lebih baik dan aman bagi pendaki,” kata Teguh. Pembangunan tangga tersebut juga direncanakan menggunakan bahan alam sehingga tidak menganggu dan merusak tatanan alam yang sudah ada.
“Tangga direncanakan dibangun dengan menata batu-batu alami. Dengan demikian jalan menjadi aman, tidak ada kecelakaan pendaki kepleset atau tersesat karena rute yang jelas dan aman menuju puncak lawu,” jelasnya.
Selama ini, puncak Gunung Lawu sudah menjadi tujuan wisata turis lokal hingga mancanegara. Oleh karena itu, pembangunan tangga di Gunung Lawu ini dilakukan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para pendaki.
Harapannya, pembangunan tangga di Gunung Lawu via Cemoro Kandang ini dapat meningkatkan jumlah pengunjung.
Tak hanya itu, pembangunan tangga juga memudahkan akses bagi pendaki yang ingin ke puncak Gunung Lawu atau sekadar menikmati pemandangan di tengah perjalanan pendakian.
Pembangunan direncanakan Agustus
Kepala Disparpora Kabupaten Karanganyar Titis Sri Jawoto mengungkapkan jika pembangunan bakal dilakukan pada Agustus mendatang.
“Agustus mudah-mudahan bisa, seiring dengan sosialisasi. Kami merapikan jangka pendeknya sampai Taman Sari 1 dan Taman Sari 2, jangka menengahnya sampai pos Penggih, jangka panjangnya kalau bisa sampai Cokrosuryo,” kata Titis.
Adapun rencana pembangunan tangga tersebut memiliki panjang sekitar 12 kilometer dengan lebar 80 cm hingga 1 meter.
“Nanti yang akan merapikan itu teman-teman (relawan dan pegiat) sendiri. Kami hanya membantu, memfasilitasi, tapi nanti teman-teman relawan yang melakukan dan terlibat,” tambahnya.
(sas)