Inilah Penyebab Mahasiswa ATKP Makassar Dianiaya Senior Hingga Tewas, Sepele Banget!

  • Selasa, 05 Februari 2019 - 20:42 WIB
  • Viral
Aldama Putra (19)
Aldama Putra (19)

MANAberita.com – MAHASISWA Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, Aldama Putra (19) meninggal tak wajar di kampusnya. Pasalnya, dirinya menjadi korban penganiayaan seniornya.

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Wahyu Dwi Ariwibowo membenarkan hal tersebut setelah pemeriksaan secara marathon, dari kemarin pagi sampai tadi malam.

Dwi mengatakan, kematian Aladama dikarenakan dianiaya oleh seniornya karena melanggar tidak menggunakan helm saat masuk ke kampus yang berada di Jalan Salodong Kecamatan Biringkanaya Makassar. Seperti diketahui, korban adalah mahasiswa tingkat 1 sementara pelaku mahasiswa tingkat 2 di kampus itu.

“Jadi pelanggaran dan dilihat yang tidak menggunakan helm, di situlah ditegur, baru dipanggil ke kamar salah satu senior. Dan disitulah terjadi kasus penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” kata Dwi, mengutip Okezone.

Baca Juga:
Anak Bang Tigor Beberkan Perasannya Mengenai Perceraian Ayahnya: Aku Capek Sendiri Lihat Papa!

Dalam kasus ini, sudah ditetapkan satu tersangka yakni Muhammad Rusdi (21). Peristiwa penganiayaan itu terjadi sekitar pukul 21.30 Wita pada Minggu 03 Februari 2019 selesai kegiatan IPL.

Kepolisian telah memeriksa sebanyak 22 orang saksi termasuk pihak kampus. Pemeriksaan saksi untuk mengusut kasus meninggalnya mahasiswa Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, Aldama Putra (19)

“Termasuk itu paling pengasuhnya saja kita periksa. Salah satu kampus di wilayah Biringkanaya, yang terjadi pada hari Minggu malam. Sekitar pukul 21.30 Wita, setelah selesai kegiatan IPL,” kata Dwi.

Baca Juga:
Gara-Gara Vape, Paru-Paru Remaja 19 Tahun ini Dipenuhi Gas yang Membeku

Sementara itu, lanjutnya, para saksi yang sudah diperiksa masih dikembangkan keterangannya. Menurut Dwi, tidak menutup kemungkinan kasus ini akan terus berkembang dan akan ada tersangka lain.

“Mereka pasti saling kenal. Dari pemeriksaan ada pemukulan, di ulu hati dada. Hasil otopsi sudah lebam. Kemungkinan ada luka dalam karena saya juga belum terima hasil otopsi secara keseluruhan,” jelas Dwi.

Sementara pihak kampus juga telah diambil keterangannya. Saat ini penyelidikan masih akan terus berlangsung agar dapat diusut hingga tuntas. (Ila)

Komentar

Terbaru