MANAberita.com – BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan korban jiwa dampak gempa yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat kini menjadi 62 orang.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebut jumlah korban jiwa tersebut berdasarkan data per pukul 19.34 WIB, Senin (21/11).
“Data terakhir Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Senin (21/11) pukul 19.34 WIB mencatat 62 orang meninggal dunia,” kata Abdul.
Dia menyampaikan untuk saat ini juga masih ada 25 orang yang masih tertimbun runtuhan bangunan di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang. Lalu ada 5.389 warga di berbagai wilayah Cianjur yang mengungsi.
“Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada warga di Kabupaten Cianjur dan sekitarnya untuk mengungsi apabila dirasa rumahnya masih belum aman dari bahaya gempa bumi,” kata Abdul.
Kerusakan bangunan saat ini sudah tercatat sebanyak 2.272 rumah rusak, 1 unit pondok pesantren rusak berat, 1 RSUD Cianjur rusak ringan, 4 unit gedung pemerintah rusak, 3 unit sarana pendidikan rusak, 1 unit sarana ibadah rusak.
Abdul mengatakan kerusakan infrastruktur juga tercatat di Kabupaten Bogor. Sebanyak 46 rumah rusak, Kabupaten Sukabumi 443 rumah rusak, dan di Kota Sukabumi sebanyak 14 unit rumah rusak.
Sejauh ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih terus melakukan pendataan terkait jumlah korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.
“Sementara untuk kebutuhan mendesak di lapangan yaitu 20 unit tenda, alat berat untuk evakuasi, 10 unit penerangan, 100 unit velbed, dan bahan bakar minyak,” kata Abdul.
Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11) siang. Guncangan paling parah terasa di Cianjur dengan durasi 10-15 detik.
Tak sedikit bangunan yang rusak akibat gempa. Korban pun berjatuhan. Setidaknya 56 warga meninggal dunia dan 700-an orang mengalami luka-luka.
BMKG juga meminta masyarakat waspadai banjir bandang dan longsor yang berpotensi terjadi jika hujan setelah gempa.
(sas)