Manaberita.com – DINAS tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cimahi berkata, jumlah angka pengangguran di Kota Cimahi mengalami penurunan tahun ini sesuai data Badan sentra Statistik (BPS). Berdasarkan data yg dirilis tahun 2021, nomor pengangguran pada Kota Cimahi mencapai 38.193 orang atau 13,03 %. Sedangkan data yang dirilis tahun ini turun menjadi 10,77 persen atau kurang lebih 30 ribu lebih.
Melansir dari cimahikota.go.id, Kepala Dinas tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cimahi Yanuar Taufik mengatakan Bila mengacu pada persentase tadi maka jumlah pengangguran pada Cimahi di tahun 2022 menurun ketimbang tahun sebelumnya. Meskipun masih berada pada posisi tertinggi kedua Jabar. “Tahun lalu 38 ribu orang (pengangguran), kalau melihat nomor itu sebetulnya kan menurun dibandung 2021, mungkin sekarang 30 ribuan lebih jumlahnya,” kata Yanuar di Jumat (11/11/2022).
Dirinya mengungkapkan, jumlah pengangguran tersebut merupakan nomor angkatan kerja yang belum menerima pekerjaan. pada Kota Cimahi terdapat sekitar 270 ribu energi kerja yg dibagi menjadi dua klasifikasi, yakni angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja merujuk pada seorang yg ada pada usia produktif buat bekerja di luar pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, pensiunan, hingga lansia. ad interim yg bukan angkatan kerja merupakan mereka yg dikecualikan asal pembagian terstruktur mengenai angkatan kerja.
“Jadi ya hitungannya tahun 2021 itu 39 ribu per 270 ribu kan sekitar 13 persenan, nah tahun ini turun jadi 10,77 persen, atau sekitar 30 ribuan per 270 ribu,” jelas Yanuar. Disaat nomor pengangguran di Kota Cimahi masih tinggi, pihaknya galau menghadapi ancaman resesi dunia tahun 2023. Yanuar khawatir dampaknya akan terjadi terhadap industri pada Kota Cimahi.
Apalagi secara umum dikuasai industri pada Kota Cimahi termasuk padat karya yakni garmen serta tekstil yg ketika ini telah terdampak krisis negara-negara di Eropa. “Ini kan menjelang resesi, sedikit banyak sempurna berdampak akan tetapi kita berdoa mudah-mudahan tidak terlalu. Kita tahu pada Cimahi ini kan penguasaan industrinya itu tekstil dan garmen,” istilah Yanuar.
[Bil]