Polisi Israel Menutup Rumah Dari Penyerang Sinagoga Yerusalem

Manaberita.com – AGEN keamanan menutup rumah seorang pria Palestina yang menabrakkan mobilnya ke halte bus di Yerusalem, menewaskan tiga orang Israel dan melukai banyak lainnya, kata polisi Israel pada hari Minggu. Polisi telah merilis sebuah video yang menunjukkan petugas dan tentara mengelas pintu dan jendela sebuah apartemen di Yerusalem Timur. Langkah itu dilakukan setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan blokade akomodasi tak lama setelah serangan hari Jumat. Itu adalah langkah pertama sebelum apartemen bisa dibongkar.

Melansir dari ABC News, Tiga orang Israel, termasuk saudara laki-laki berusia 8 dan 6 tahun, tewas pada hari Jumat ketika pengemudi Palestina Hussein Qaraqa menabrak halte bus di pemukiman Ramot, Yerusalem Timur. Ayah Asher dan Yaakov Paley adalah salah satu dari lima orang yang terluka dalam insiden tersebut. Qaraqa, 32, dibunuh oleh polisi di tempat kejadian. Polisi menangkap dan menanyai keluarga Qaraqa segera setelah dia melakukan serangan mematikan pada hari Jumat.

Dia mengatakan pengadilan telah memperpanjang penahanan kedua saudara laki-lakinya dan penyelidikan masih berlangsung. Keluarga Qaraqa mengatakan dia didiagnosis dengan gangguan mental dan keluar dari rumah sakit hanya dua hari sebelum kejadian. Israel mengatakan menghancurkan rumah penyerang Palestina adalah pencegah serangan di masa depan.

Baca Juga:
Nah! Malaysia Menghentikan Festival musik Setelah Band Inggris Kecam Undang-undang Anti-gay

Tetapi kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan perilaku itu mengarah pada hukuman kolektif dan membuat orang-orang terkasih yang tidak terkait dengan serangan itu kehilangan tempat tinggal. Israel mengklaim seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya yang tak terpisahkan, sementara Palestina menginginkan Yerusalem Timur, yang direbut oleh Israel dalam perang Timur Tengah 1967, sebagai ibu kota negara masa depan.

[Bil]

Komentar

Terbaru