MANAberita.com – BADAN Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) mengunggah di akun Twitter resmi mereka gambar wajah Ketua DPR Puan Maharani keluar dari Gedung Kura-kura MPR/DPR.
Meme itu dibuat BEM UI sebagai simbol perlawanan terhadap DPR usai pengesahan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) Cipta Kerja menjadi Undang-undang dalam rapat Paripurna yang dilakuka Senin (20/3/2023) lalu. Bahkan, mereka juga menjuluki DPR sebagai ‘Dewan Perampok Rakyat’.
“Bagaikan tikus dengan watak licik yang melancarkan berbagai upaya oligarki, semakin terlihat bahwa DPR benar-benar tidak memihak pada rakyat. Sudah tidak ada alasan lagi untuk kita percaya kepada wakil kita. Saatnya untuk melawan!” kicau akun Twitter BEM UI @BEMUI_Official.
BEM UI mengkritik langkah DPR yang dianggap bobrok lantaran mengesahkan Perpu Cipta Kerja. Bagi mereka, Perpu Cipta Kerja telah dinyatakan inkonstitusional oleh Mahkamah Konstitusi lantaran ada cacat formal maupun materil.
“Selain tidak dihadirkannya partisipasi publik yang bermakna, penerbitan Perpu ini pun mengancam hak-hak rakyat dan para pekerja,” cuit mereka.
BEM UI menilai anggota DPR bukan lagi menjadi sebuah perwakilan rakyat, melainkan berubah sebagai para “penindas” usai disahkannya aturan tersebut.
“Yaitu penindas buruh, penindas rakyat, bahkan penentang konstitusi,” cuit mereka.
“Kami butuh DPR sebagai perwakilan rakyat, bukan sebagai perampok rakyatnya sendiri,” tambahnya.
Perpu Cipta Kerja disetujui oleh DPR kurang dari dua bulan sejak Surat Presiden (Surpres) dikirim ke DPR pada 7 Februari lalu.
Sebelumnya, pemerintah mengungkapkan jika penerbitan Perpu Cipta Kerja berdasarkan pertimbangan mendesak ekonomi global yang perlu segera direspons, salah satunya karena imbas perang Rusia-Ukraina.
Penolakan terhadap Perpu Ciptaker digaungkan oleh Fraksi PKS dan Demokrat. PKS bahkan melakukan aksi walk out alias keluar ruang rapat sebagai bentuk penolakan mereka.
(sas)