Mantan Tentara Australia Akan Didakwa Akibat Pembunuhan Ilegal Di Afghanistan

Manaberita.com SENIN, Polisi mendakwa veteran Australia atas dugaan pembunuhan di Afghanistan setelah tiga tahun penyelidikan kejahatan perang menemukan bahwa 19 tentara pasukan khusus Australia dapat menghadapi dakwaan atas tindakan ilegal selama konflik.

Dilansir ABC, seorang pria berusia 41 tahun ditangkap di negara bagian New South Wales dan didakwa oleh polisi dengan kejahatan perang pembunuhan, menurut pernyataan Polisi Federal Australia.

“Diduga dia membunuh seorang pria Afghanistan saat dikerahkan ke Afghanistan,” menurut pernyataan itu.

Terdakwa diharapkan muncul di hadapan pengadilan Sydney, ketika seorang hakim kemungkinan akan mempertimbangkan apakah dia dapat dibebaskan dari tahanan dengan jaminan.

Pria itu diidentifikasi oleh Australian Broadcasting Corp. dan News Corp sebagai mantan prajurit Resimen Layanan Udara Khusus Oliver Schulz.

ABC menyiarkan video kamera helm pada tahun 2020 tentang seorang tentara yang dikatakan Schulz menembak seorang pria Afghanistan pada tahun 2012 di ladang gandum di provinsi Uruzgan.

Dia menghadapi potensi hukuman penjara seumur hidup jika terbukti bersalah.

Baca Juga:
Diduga Korban Pembunuhan, Mayat Dalam Kondisi Terbakar Hebohkan Warga Gunungsari

Polisi bekerja sama dengan Kantor Penyelidik Khusus, sebuah badan investigasi Australia yang didirikan pada 2021, untuk membangun kasus terhadap pasukan elite SAS dan Resimen Komando yang bertugas di Afghanistan antara 2005 dan 2016.

Sebuah laporan militer yang dirilis pada tahun 2020 setelah penyelidikan selama empat tahun menemukan bukti bahwa pasukan Australia secara tidak sah membunuh 39 tahanan, petani, dan warga sipil Afghanistan. Laporan itu merekomendasikan 19 tentara dan mantan tentara menghadapi penyelidikan kriminal.

Benjamin Roberts-Smith, anggota angkatan bersenjata Australia yang paling dihormati ketika dia meninggalkan SAS pada tahun 2013, telah dituduh oleh mantan rekannya atas perlakuan tidak sah terhadap tahanan, termasuk pembunuhan ilegal. Mantan kopral, yang dianugerahi Victoria Cross dan Medal for Gallantry untuk pengabdiannya di Afghanistan, membantah melakukan pelanggaran.

Baca Juga:
Tega Habisi Nyawa Anak Kandungnya, Ini Alasan Sang Ibu

Sidang pencemaran nama baik selama setahun terhadap surat kabar The Sydney Morning Herald, The Age dan The Canberra Times berakhir pada Juli 2022 tetapi putusan belum diumumkan.

Lebih dari 39.000 personel militer Australia bertugas di Afghanistan selama 20 tahun hingga penarikan tahun 2021, dan 41 orang tewas di sana.

[Bil]

Komentar

Terbaru