Gila! Serangan ‘Al-Qaeda’ Membunuh Komandan Separatis Dan Tiga Pejuang di Yaman

Manaberita.com – SEORANG komandan militer dan tiga tentara dari kelompok separatis tewas dalam apa yang diyakini pejabat keamanan dan seorang saksi sebagai serangan al-Qaeda di Yaman selatan. Tiga pejabat dan saksi mengklaim bahwa Komandan Abd al-Latif al-Sayyid dan tiga pejuang dari Pasukan Sabuk Keamanan, sebuah kelompok bersenjata yang setia kepada Dewan Transisi Selatan separatis Yaman, tewas dalam ledakan saat melakukan perjalanan dalam konvoi melalui selatan. Kegubernuran Abyan. Meski tidak memberikan informasi tambahan, keempatnya menyatakan bahwa menurut mereka al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) berada di balik serangan itu.

Dilansir dari Aljazeera, Karena takut akan pembalasan, semua orang berbicara tanpa menyebut nama. Uni Emirat Arab mendukung dewan separatis, yang mengatur sebagian besar Yaman selatan. Ia menentang pemerintah yang diakui secara internasional dan telah berulang kali menuntut agar Yaman dibagi menjadi Yaman Utara dan Yaman Selatan, seperti sebelum penyatuan Yaman Utara dan Selatan tahun 1990 untuk membentuk Republik Yaman. Ini terlepas dari fakta bahwa mereka juga terlibat dalam memerangi pemberontak Houthi.

Meski aktif di Provinsi Abyan dan sering melakukan penyergapan terhadap pasukan Yaman, AQAP belum mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi pada Kamis itu. Cabang dari jaringan al-Qaeda yang lebih besar yang dianggap sangat berbahaya dikenal sebagai AQAP. Angkatan Bersenjata Selatan, pasukan yang cukup besar yang setia kepada Dewan Transisi Selatan, kehilangan lima tentara bulan ini, menurut pejabat keamanan yang berbicara kepada The Associated Press awal bulan ini. Di kegubernuran Shabwa bulan lalu, tersangka pejuang AQAP terlibat dalam pertempuran dengan pasukan separatis. Dalam pertarungan tersebut, tiga orang tewas, termasuk dua pejuang separatis.

Baca Juga:
Palestina Tidak Ada Nafsu Untuk Perang Dan Juga Takut Serangan Baru Israel

Setelah merebut Sanaa dan sebagian besar Yaman utara pada tahun 2014 dan mendorong pemerintah ke pengasingan, pemberontak Houthi, yang didukung oleh Iran, memulai perang saudara Yaman yang merusak. Tahun berikutnya, upaya dilakukan untuk mengembalikan pemerintahan yang diakui secara internasional ke tampuk kekuasaan oleh koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi yang mencakup UEA. Sejak saat itu, AQAP telah mengkonsolidasikan posisinya di negara miskin tersebut dengan memanfaatkan konflik yang berlarut-larut di negara tersebut.

[Bil]

Komentar

Terbaru