Manaberita.com – DIREKTUR Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi menduga Jika PDIP ingin menjadi pemimpin koalisi besar di Pilpres 2024.
Sinyal tersebut terlihat dari ketidakhadiran PDIP dalam pertemuan lima pimpinan partai bersama Presiden Jokowi saat mencetuskan pembentukan koalisi besar.
“Enggak datang itu menunjukkan bahwa memang PDIP ingin menjadi pemimpin koalisi,” ucap Pangi dalam acara Polemik ‘Teka-teki Koalisi’, Sabtu (8/4).
Pangi mengatakan PDIP jelas tak datang dalam pertemuan tersebut lantaran bukan yang punya hajat. Menurutnya PDIP partai besar, punya harga diri juga martabat.
Dugaan Pangi bahwa PDIP ingin menjadi ketua koalisi juga terlihat tatkala partai tersebut meminta syarat kursi calon presiden pada Pilpres 2024 nanti.
“Makanya ditawarkan PDIP kan harusnya kader sendiri sebagai RI-1, baru koalisi terbangun,” kata Pangi.
Dilansir dari CNN Indonesia, Sebelumnya, Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko juga menyebut Megawati Soekarnoputri akan menginisiasi pertemuan dengan partai-partai. Megawati, kata Budiman, yang akan menjadi tuan rumah.
“Percayalah..cepat atau lambat, bu Mega (@PDI_Perjuangan) akan jd tuan rumah pertemuan semua atau setidaknya sebagian dr partai2 di atas,” kata Budiman lewat akun Twitter-nya, Senin (3/3).
Pernyataan Budiman sekaligus merespons ketidakhadiran partainya dalam pertemuan lima partai koalisi dengan Presiden Joko Widodo di Kantor DPP PAN, Minggu (2/4).
Dia mengakui partainya ikut diundang dalam pertemuan tersebut namun tak bisa hadir lantaran Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sedang di Jepang. Menurut Budiman, pertemuan itu tak bisa diwakilkan. Terlebih, Mega juga sudah bertemu Presiden Jokowi pada 18 Maret lalu.
Wacana pembentukan koalisi besar partai politik untuk Pilpres 2024 mulai mencuat ketika Jokowi bertemu lima ketua umum partai di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4) lalu.
Mereka mengaku membahas rencana pendirian koalisi besar dan menggabungkan koalisi KIB dan KIR.
Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut dasar pembentukan koalisi besar karena memiliki tujuan yang sama, yakni meneruskan kebijakan Jokowi.
“Kita merasa ada frekuensi yang sama ya, ada kecocokan dan kalau dilihat pimpinan partai kita sudah masuk, Pak Cak Imin ya, kita sudah masuk timnya Pak Jokowi,” ucap Prabowo usai pertemuan.
(Rik)