MANAberita.com – KAESANG Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo, disebut-sebut akan mencalonkan diri sebagai Wali Kota Depok pada Pilkada 2024 mendatang.
Pendukung utamanya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), melihat Kaesang sebagai peluang untuk meruntuhkan dinasti PKS yang telah berlangsung puluhan tahun di Depok.
“Dengan mendatangkan Kaesang, tujuannya adalah memastikan orang-orang yang tidak biasanya memilih jadi memilih karena sudah jengah dengan kepemimpinan sekarang,” ucap Wakil Ketua DPD PSI Depok Icuk Pramana Putra.
Mengutip CNN Indonesia, Icuk bercermin pada jumlah pemilih di Depok pada pilkada lalu. Meski calon walikota PKS menang, suara tidak sah Pilkada Depok biasanya tinggi dari tahun ke tahun. Pilkada Depok 2015 kehilangan 586.125 suara. Dari 28.412 suara tidak sah, 557.713 tidak menggunakan hak pilihnya.
Jumlah ini hanya berbeda tipis dengan jumlah suara sah sebanyak 664.453. Bahkan, jumlah suara abstain juga lebih banyak dari suara pasangan pemenang Moh. Idris-Pradi Supriatna dengan 411.367. Pada Pilkada Depok 2020, jumlah suara tidak sah mengalami penurunan dibandingkan lima tahun sebelumnya. Namun jumlahnya lebih besar dari suara sah.
Saat itu, menurut hasil rekapitulasi akhir KPU Kota Depok, 481.016 atau 39,12 persen dari total 1.229.362 Daftar Pemilih Tetap (DPT) tidak memilih.
Jumlah suara yang hilang tersebut merupakan penjumlahan dari 29.391 suara salah dan 451.652 pemilih tidak datang ke TPS.
Mengambil alih pasangan pemenangan Idris-Imam Budihartono meraup 415.657 suara. Lebih sedikit dari suara tidak sah.
Menurut Icuk, data tersebut menunjukkan masih banyak kalangan yang selama ini tidak memilih calon wali kota dari PKS.
Dia tidak setuju dengan anggapan bahwa Depok adalah basis PKS.
(sas)