Manaberita.com – Sri Mulyani Menteri Keuangan, lapor ke Presiden Joko Widodo soal dua menteri di Kabinet Indonesia Maju yang agresif minta uang ke Kemenkeu.
Mendikbud Ristek Nadiem Makariem dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, adalah dua menteri yang disebut Menteri Keuangan Sri Mulyani. Mereka rajin meminta anggaran pendidikan naik terus.
Permintaan memang tak salah. Pasalnya, kata Sri Mulyani mengutip amanat UUD 1945, APBN memang mengharuskan 20 persen anggaran negara untuk pendidikan.
Oleh karena itu, sejak 2010 hadir Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) demi mengelola anggaran pendidikan agar tepat guna dengan menyekolahkan putra-putri terbaik bangsa ke berbagai universitas di Indonesia hingga dunia.
“Selain LPDP, Pak Nadiem dan Pak Menteri Agama rajin minta untuk dana pendidikan naik terus, Bapak (Jokowi). Jadi tidak hanya LPDP yang naik, tapi Pak Nadiem dan Pak Menag adalah dua orang yang mendapatkan benefit,” katanya dalam LPDP Festival 2023 di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Kamis (3/8).
Melansir dari CNN Indonesia, Sebenarnya, Ani menyebut satu menteri Jokowi lainnya. Ia mencari-cari sosok Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin yang seharusnya turut hadir dalam acara tersebut.
Ia menegaskan Budi memang ingin ada 1.000 dokter spesialis per tahun. Pada akhirnya, Ani mengalokasikan dana untuk menyekolahkan para anak-anak bangsa tersebut melalui LPDP.
“Mestinya Pak Menkes (Budi Gunadi Sadikin) di sini, beliau juga agresif Pak (Jokowi) minta 1.000 dokter spesialis setiap tahun. LPDP memberikan beasiswa kepada dokter-dokter spesialis dengan prioritas 1.000 per tahun. Sekarang yang baru masuk 600 orang Bapak. Jadi, uangnya ada, orangnya tidak ada. Agak sombong sedikit menterinya,” kelakar Ani disambut riuh tepuk tangan.
Selain untuk beasiswa, Ani menegaskan LPDP hadir memberikan dana riset. Ia pun menyinggung Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko sebagai pihak lain yang turut menerima benefit tersebut.
(Rik)