Manaberita.com – SAAT ini Partai Golongan Karya (Golkar) sedang (munaslub) soal menggeser Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum.
Isu itu hadir lantaran sikap Airlangga yang belum juga menentukan arah partai berlambang pohon beringin itu di Pilpres 2024.
Ditambah lagi Airlangga yang diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi penerbitan izin ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) selama 12 jam beberapa waktu lalu oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) membuat segelintir elite Golkar semakin menguatkan isu Munaslub.
Melansir dari CNN Indonesia, Golkar sendiri sudah menggagas koalisi bernama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP di Pilpres 2024. Namun belakangan, PPP telah menyatakan mendukung bakal calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo.
Sementara PAN memiliki kecenderungan ke Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan menyodorkan nama Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Teranyar, Ketua DPD Golkar se-Indonesia menggelar pertemuan di Bali. Hasilnya adalah Ketua DPD Golkar se-Indonesia sepakat menolak isu munaslub. Ditambah juga politikus senior Golkar Jusuf Kalla yang juga menolak wacana munaslub tersebut.
Nemun pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai posisi Golkar saat ini belum aman karena masih ada kelompok yang menginginkan Munaslub.
Ujang turut menyinggung kasus dugaan korupsi CPO di Kejagung yang dia sebut sebagai alat sandera pihak lain kepada Golkar dan jadi pintu masuk Munaslub kalau Airlangga akhirnya terjerat kasus hukum. Namun jika Airlangga aman di kasus hukum maka isu Munaslub bisa mereda.
(Rik)