Pasukan Israel Membunuh Pria Palestina Selama Penggerebekan di Tepi Barat Yang Telah Diduduki, Kenapa?

Manaberita.com – MENURUT Kementerian Kesehatan Palestina, pasukan Israel menyerbu sebuah desa dekat kota Nablus di Tepi Barat yang diduduki dan menembak serta membunuh seorang pejuang bersenjata Palestina di sana. Menyusul invasi tentara Israel di desa Zawata, sebelah barat Nablus, Amir Ahmad Khalifa, 27, ditembak di kepala dan punggung. Dia dibawa ke rumah sakit, di mana dia kemudian meninggal. Khalifah, penduduk kamp pengungsi Ein Beit al-Ma’, diidentifikasi sebagai anggota Brigade Syuhada Al-Aqsa, sebuah organisasi bersenjata yang terkait dengan partai Fatah.

Melansir dari Aljazeera, Selama “aktivitas kontraterorisme” di Nablus, militer Israel melaporkan bahwa seorang tersangka Palestina menembaki personelnya, menambahkan bahwa “serangan telah diidentifikasi.” Seorang anggota keluarga yang berbicara kepada kantor berita AFP dengan syarat anonim karena alasan keamanan mengklaim bahwa Khalifa telah “dicari oleh pasukan Israel selama dua tahun dan telah menolak untuk menyerah.” Pasukan Israel meledakkan rumah seorang pria Palestina pada hari Selasa yang dituduh membunuh dua pemukim pada bulan Februari.

Baca Juga:
Kasus Pembunuhan Jurnalis, Padahal Sudah Memakai Atribut Lengkap. Kok Bisa?!

Kekerasan terbaru di Tepi Barat yang diduduki merupakan kelanjutan dari serangan Israel hampir setiap malam di kota-kota Palestina, yang bertepatan dengan munculnya kelompok bersenjata Palestina di sana. Sejak awal tahun, Israel telah membunuh lebih dari 200 warga Palestina, dan PBB telah mengeluarkan peringatan bahwa 2023 berada di jalur yang tepat untuk menjadi tahun paling mematikan bagi warga Palestina sejak mulai mencatat korban jiwa. Dalam serangan Palestina terhadap Israel tahun ini, setidaknya 27 orang telah tewas.

[Bil]

Komentar

Terbaru