MANAberita.com — TERJAWAB sudah tanda tanya masyarakat mengenai pelaku pengeboman di tiga gereja besar di Surabaya. Rupanya para pelaku merupakan satu keluarga asal Rungkut, Surabaya, yakni: Dita Supriyanto (Ayah), Puji Kuswati (Ibu), Fadilah Sari (12) Pemela Riskika (9) serta kedua anak laki-laki mereka, Yusuf Fadil (18) dan Firman Halim (16).
Peristiwa memilukan ini rupanya sengaja disusun oleh keluarga Dita, mengingat mereka baru saja pulang dari Suriah karena bergabung dengan ISIS dan mempelajari strategi strategi teror, kemiliteran dan membuat bom.
Bermula saat Dita menyerang Gereja Pantekosta Jalan Arjuno menggunakan mobil Avanza dan menabrakan ke gereja hingga terjadi ledakan. Diketahui bom berada di dalam mobilnya.
Selanjutnya, tugas Puji Kuswati dan dua anaknya meledakkan bom di GKI Jalan Diponegoro. Mereka berjalan kaki menuju gereja dengan bom yang ditaru di pinggang. Saat itu, Puji sempat dihalau oleh petugas keamanan gereja karena menggunakan cadar namun bersikeras untuk masuk.
Terakhir, di Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya, bom bunuh diri dilakukan oleh Yusuf Fadil dan Firman Halim. Keduanya membawa bom dengan cara dipangku. Mereka berangkat ke gereja naik motor dan memaksa masuk, kemudian bom meledak dan tewas.
Belum diketahui jenis bom yang digunakan oleh keluarga Dita. Namun, Kapolri Jendral Tito Karnavian mengingatkan masyarakat untuk waspada karena ada sekitar 500 orang teroris yang masih berkeliaran.
“Yang kembali dari Suriah 500,termasuk di antaranya keluarga ini,” kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkap hasil investigasi tim Polri, dalam konferensi pers mendampingi Presiden Jokowi di RS Bhayangkara Surabaya, Minggu (13/05), dikutip dari Detik.com. (Dil)