Jadi Korban Kezaliman Orang Tuanya, Beginilah Keadaan Ais, Anak Teroris Bom Mapolrestabes Surabaya

  • Selasa, 15 Mei 2018 - 18:54 WIB
  • Viral
Ais (8)
Ais (8)

MANAberita.com — SOSOK bocah perempuan di antara ledakan bom di Mapolrestabes Surabaya menjadi sorotan. Pasalnya, ia masih dapat berdiri meskipun tubuhnya diledakan oleh orang tuanya.

Saat itu, Ais (8) bangkit dan berjalan gontai menjauhi kepulan asap yang nyaris merenggut nyawanya. Dengan sigap, anggota polisi membopong tubuh lemahnya dan membawa ke rumah sakit.

Diketahui jika Ais merupakan anak dari teroris tersebut. Tak hanya Ais, ada dua saudara laki-lakinya yang turut menjadi korban bom bunuh diri yang dilakukan oleh kedua orang tuanya. Karena kebesaran Allah, bocah berjilbab itu seharusnya meninggal karena bom berada di dekatnya justru selamat.

Beredar foto Ais yang mendapatkan perawatan di Rumah sakit. Terlihat tubuh mungilnya tak berdaya diatas ranjang rumah sakit dengan selang pernafasan di hidungnya.

Keadaan terkini Ais

Melihat ini, ada satu cuitan dari netizen dengan akun Facebook @Dewa Arjuna menuliskan sesuatu untuk Ais yang sangat menyentuh.

Baca Juga:
Tulis ini Di Medsosnya, Lucinta Luna Sindir Nikita Mirzani?

@Dewa Arjuna: “AIS ANAK TERORIS

Bocah perempuan berkaos kuning berkerudung putih lusuh diselamatkan Tuhan. Dia diapit ibu bapaknya mengendarai motor menuju Polres Surabaya. Beriringan dua abangnya naik motor bersiap menuju ke surga khayalan mereka.

Sampai di gerbang Polres, ayah, ibu dan dua abangnya meledakkan diri. Harusnya kulit hancur Tapi Allah SWT punya kuasa. Dia turunkan mukjizat. Bocah perempuan itu selamat karena terhimpit badan dua orang tuanya. Mungkin dia terpental oleh daya dorong bom yang saling berlawanan.

Atau menyanyikannya secara refleks karena naluri keibuan mendorongnya menjauh dari ledakan. Dia terjatuh dan tersangkut di jasad ibunya. sekujur tubuh berlumuran darah.

Baca Juga:
Lucu, Deretan Artis Bollywood ini Miliki Phobia Unik, Salah Satunya Takut Makan Pakai Tangan

Bangun Nak Teriak AKBP Rony Faisal yang berlari kearah bocah yang bisa bangkit dalam kondisi setengah pingsan. Detektif itu berlari mendekati sang bocah, mengesampingkan parameter yang Wajib dilakukan polisi seusai ledakan bom bunuh diri.

Dalam SOP polisi tidak boleh mendekati lokasi bom bunuh diri karena ada kemungkinan bom yang akan meledak setelah tertimpa bangkai teroris yang mati seketika.

Atau polisi melarang orang yang hidup di lokasi kejadian karena mungkin saja ada bom yang ditubuh mereka. Ditubuh mungil yang kemudian dibopong oleh AKBP Rony Faisal menjauhi lokasi dengan berlari. Bocah perempuan itu dikenal bernama AIS yang dikenali dari tulisan di celana itu.

Usianya antara 6 sampai 8 tahun. Bocah mungil itu tidak bisa bersimbah darah dan perawatan di Rumah Sakit Bayangkara Surabaya. Kesehatannya berangsur kembali AIS jika sudah besar mungkin jadi dokter, pilot, polisi, guru atau ustadzah.

Baca Juga:
Bak di Film Horor, Pria di Probolinggo Bongkar Makam dan Bawa Jasad Ibunya Karena Rindu

Dipastikan dia tidak akan seperti orang-orang yang gelap dan didoktrin oleh pentolan teroris yang bukan manusia tapi binatang menggunakan jubah lslam. Banyak orang yang akan mendidik dia belajar yang benar-benar islam seperti yang dipelajari oran tuanya. Kita yakin AIS akan tumbuh kembang menjadi perempuan yang akan mengumandangkan pahaman Islam moderat.

Yang menekankan bahwa agama bukan untuk kematian tapi untuk kehidupan dan kemanusiaan. Rahmatan Lil Alamin yang sebenarnya. Yang menegaskan teroris dan pembelanya memperkosa Islam. Muslim macam mereka adalah binatang. Kelak 20 tahun kemudian, kami ingin detektif Rony Faisal yang mungkin sudah terharu sambil berlinang air mata melihat AIS yang tegas mengatakan, Saya minta begini karena orang tua saya teroris! Dan beliaulah yang menyelamatkan saya ..

Tribute to AKBP Rony Faisal,” tulisnya.

Doa kami untukmu, Ais. Semoga lekas sembuh dan tumbuh menjadi orang yang melawan dan memerangi teroris! (Dil)

Komentar

Terbaru