MANAberita.com — AKIBAT ulah para teroris yang melakukan bom bunuh diri dengan embel-embel suatu keyakinan akhirnya berdampak pada orang lain.
Salah satunya pada wanita bercadar yang akhirnya dicurigai masyarakat. Seperti kejadian di Terminal Tulungagung, Jawa Timur, Senin (14/05) kemarin. Seorang wanita bercadar dipaksa penumpang lain untuk turun karena trauma akan efek teroris.
Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @undercover.id, memperlihatkan wanita yang bergamis panjang dengan jilbab krem serta cadar hitamnya itu digiring keluar dari dalam bus. Sementara barangnya dibawa oleh seorang pria.
Wanita yang tak diketahui namanya ini pasrah saat dipaksa turun. Terlihat pula kesedihan padanya dari gelagat yang menundukan kepala. Video ini pun akhirnya viral dan menjadi perhatian netizen.
Banyak yang mengutuk aksi teroris yang berimbas pada orang lain, tak sedikit pula marah terhadap tindakan penumpang lainnya.
@fitri_azram86: “Ya Allah kasian org lain yg tdk bersalah,gara2 segelintir penjahat berkedok agama wanita brcadar yg lainnya jdi kena imbasnya….ya Allah begitu pedih akhir zaman ini,begitu bnyak fitnahan untk umat islam ini ya Allah,pdahal dalam agamamu tdk d ajarkan mmbunuh org yg tdk berdosa.”
@adittiakusuma: “Islamphobia di negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia??? Astagfirullah.”
@ericasoedarman: “Yg ngebom siapa yg kena imbas nya siapa ,warga yg nurunin semoga berpikir dan hati nurani nya ada.”
@tedi.soekamti: “Dibalik kejadian ini, semoga bisa mengambil hikmahnya. Jadi semua orang tahu apa yg dilakukan ini tidak baik, menaruh kecurigaan yg berlebihan. Apa lagi di negeri mayoritas muslim ini dan kita ini bangsa dengan toleransi yg tinggi. Semua agama kepercayaan rukun disini. Jgn terpancing. Keep adem.”
Karena inilah @MANAberita berusaha mencari tahu lebih dalam lagi dan munculah fakta mencengangkan.
Wanita ini ternyata seorang santriwati asal pondok pesantren di Tulungagung berinisial SAN (15) yang kabur dari pesantren karena tidak betah.
SAN dicurigai penumpang lainnya karena terlihat kebingungan lantaran mulanya ia berada di jalur bus Surabaya namun akhirnya naik ke Bus Bagong jurusan Trenggalek. Khawatir akan teroris, mereka beramai-ramai meminta identitas SAN, namun remaja itu hanya diam saja. Karena itulah akhirnya ia dibawa ke pos pengamanan.
“Dia kebingungan memilih bus saat di terminal. Dia mau pulang ke Ponorogo,” ujar Ony Suryanto, Kepala Terminal Gayatri. (Dil)
Lihat videonya disini: