Remaja Nekat Makan Lintah Demi Penuhi Tantangan Teman, Lihat yang Terjadi Selanjutnya Bikin Miris

Remaja Nekat Makan Lintah Demi Penuhi Tantangan Teman, Lihat yang Terjadi Selanjutnya Bikin Miris
Remaja Nekat Makan Lintah Demi Penuhi Tantangan Teman, Lihat yang Terjadi Selanjutnya Bikin Miris

MANAberita.com — NASIB nahas menimpa remaja asal Sidney, Australia, Sam Ballard, yang mengalami koma selama 420 hari setelah menelan beberapa lintah saat ditantang oleh rekan-rekannya. Kejadian bermula saat dirinya menghadiri sebuah pesta di kediaman seorang teman.

Begitu ditantang mengonsumsi lintah, Sam kemudian pingsan dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan darurat.

Setelah itu, dokter yang merawat Sam memberi tahu Sam bahwa dia telah didiagnosis menderita infeksi bakteri pada parasit yang ditemukan pada lintah.

Parasit tersebut, biasanya pada kelinci, tikus, siput dan lintah jika mereka makan tinja dari tikus atau hewan lainnya.

Baca Juga:
Anggota LKS Tripartit Nasional Berharap Buruh Dapat Berbicara dengan Pemerintah Perihal Aturan Baru JHT

Pemuda berusia 19 tahun saat itu, pada tahun 2010, menjadikan peristiwa ini sebagai sejarah yang tak terlupakan oleh teman-temannya dan keluarga Sam sendiri.

Sam menghadapi encephalitis meningitis euinophilic dan koma selama 420 hari dan melumpuhkan seluruh tubuhnya.

Pasien yang terinfeksi parasit ini disebabkan oleh larva yang dimakan dari bekicot mentah atau yang sudah dimasak, lintah, udang air tawar, katak, atau ikan yang tidak adekuat. Infeksi juga bisa terjadi dengan sumber sayur segar seperti salad yang terkontaminasi. Ketika larva tertelan, mereka menembus saluran usus, masuk ke pembuluh darah, dan akhirnya mencapai meninges (penutup otak dan sumsum tulang belakang).

Baca Juga:
Kabar Bahagia! Tik Tok Akhirnya Diblokir Kominfo

Sejak saat itu, kehidupan Sam dan keluarganya pun berubah. Sam dipindahkan selama tiga tahun di rumah sakit dan hanya diberi kursi roda listrik untuk memudahkan kepindahannya. Kini, Sam berusia 28 tahun dan sering diserang-kejang.

Setelah itu, Sam mengalami kesulitan mengendalikan suhu tubuhnya dan perlu diberi makan melalui tabung.

“Dia sangat kecewa, hati saya hancur, dia mengubah hidup saya. Dampaknya sangat besar,” ujar Ibunya, Katie. (Dil)

Komentar

Terbaru