MANAberita.com — TAK banyak pria yang setegar W, pemuda asal Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia menghadiri resepsi pernikahan wanita yang dipacarinya selama delapan tahun terakhir.
Berusaha tegar di hadapan tamu undangan, W berusaha mengungkapkan isi hatinya lewat dua buah lagu pada resepsi yang berlangsung di salah satu tempat di Makassar, Minggu (1/07). Kedua lagu yang dia nyanyikan mewakili sebagian besar isi hatinya.
Melansir Rakyatku, Seorang blogger Irham Tompo menceritakan, haru tangis tak terbendung dalam ruangan saat W menyanyi. Awalnya, resepsi dipenuhi ekspresi bahagia. Ada senyum dan tawa. Tiba-tiba berubah menjadi haru dan tangis. Keluarga mempelai perempuan pun ikut meneteskan air mata.
Ibunda mempelai perempuan kemudian mendatangi W. Dia memohon maaf atas perjodohan tersebut.
“Tuhan hanya mengizinkan saya untuk menjaga jodohnya orang lain. Dia bukan jodoh saya. Saya percaya bahwa semua ini telah diatur Sang Penguasa. Jodoh, rezeki, takdir semua Tuhan yang mengatur. Biarlah saya hanya sebatas kenangan masa lalunya,” tutur W dengan bibir bergetar.
W bercerita menjalin asmara dengan I sejak sama-sama kuliah di salah satu kampus. Mereka sudah menjalin hubungan selama delapan tahun. I adalah warga Makassar. Sementara W berasal dari Bima.
W awalnya bekerja sebagai tenaga kesehatan di sebuah Puskesmas di kampungnya. Namun, demi dekat dengan sang kekasih, dia memilih mencari pekerjaan di Makassar sambil mengumpulkan modal untuk menikah.
“Dia cinta pertama saya yang selama ini saya jaga dan merelakan berjauhan dengan orang tua demi dekat dengannya,” lanjut W.
W sebenarnya sudah punya niat untuk menikahi I. Saat niat untuk melamar akan disampaikan, ternyata calon istrinya sudah lebih dahulu dijodohkan dengan pria lain. Kabarnya, I dijodohkan dengan pria lain karena W belum mendapat pekerjaan tetap yang bisa diandalkan. (Dil)