MANAberita.com — LAGI-lagi, kebiasaan buruk yang disepelekan menjadi resiko paling berat yang dihadapi sepasang orangtua.
Sepasang orangtua yang baru saja dikaruniai bayi dua minggu lalu terpaksa harus merelakan bayinya pergi untuk selama-lamanya.
Bukan karena kecelakaan atau penyakit bawaan sejak dalam kandungan. Bayi tersebut meninggal dunia karena kebiasaan buruk orang terdekatnya yang tak mau mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menggendong dan berinteraksi secara fisik dengannya.
Ayah yang nasibnya malang tersebut bernama Jeff Gober. Anaknya, Mallory memiliki infeksi serius di usianya yang memasuki satu minggu.
Seminggu berikutnya, Mallory dinyatakan meninggal dunia karena infeksinya makin menyebar dan merenggut nyawanya. Jeff dan istrinya sangat amat hancur saat itu.
Ia memberi peringatan pada orangtua di luar sana untuk merasakan sakit dan hancur yang ia dan sang istri rasakan saat kehilangan bayi.
Dalam tulisannya, Jeff menulis bahwa ia membutuhkan waktu satu bulan untuk menulis.
“Bila ada kebaikan daripada keburukan untuk mencegah hancurnya orangtua, saya mungkin tidak akan lalai,” tulisnya.
Ia mengungkap bahwa bayi mungilnya, Mallory mengidap Harpes Simplex Virus-1, virus yang sangat berbahaya dan menular.
Penyakit tersebut akan menyebabkan luka dingin dan ulkus kelamin. Tak seperti penyakit kronis lainnya, penyakit yang disebarkan oleh virus ini tak pernah menunjukkan gejala awal yang bisa dilihat secara umum.
Kondisi tersebut sangat amat berbahaya dan mengancam nyawa bayi apabila bayi terjangkit dengan Harpes Simplex Virus-1.
Virus pada penyakit tersebut akan lebih cepat menular, terutama pada bayi yang baru saja lahir.
Bayi memiliki kebiasaan memasukkan tangannya ke mulut dan juga menyentuh matanya. Jeff mengatakan bawa anaknya sama sekali tak pernah berada dan berhubungan dengan orang yang menderita flu.
Namun nahas, keselamatan bayinya harus terenggut hanya karena kebiasaan mencuci tangan yang diabaikan.
Ia pun menghimbau para orangtua atau orang dewasa yang ingin berada dekat dengan bayi untuk mencuci tangan terlebih dahulu.
Hal tersebut lantaran orang dewasa yang memiliki virus HSV-1 ini tak bisa dikenali dan tak bisa dilihat tanpa pemeriksaan lebih lanjut.
Unggahannya mendapat banyak tanggapan baik positif maupun negatif. Namun bagaimana pun, upaya orangtua untuk menghindari segala risiko yang kemungkinan diterima anaknya tidak perlu diragukan lagi kebenarannya.