MANAberita.com – HASIL penelitian Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetik Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) terhadap vaksin yang diproduksi oleh Serum Institute of India (SII) atau lebih dikenal vaksin MR positif mengandung babi.
Demikian dikatakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalbar HM Basri Har, Minggu (19/08) sore.
“LPPOM sudah melakukan pemeriksaan. Sementara ini ditemukan ada unsur babi dan organ manusia. Hasilnya seperti itu, kami kontak terus dengan MUI Pusat,” ungkapnya.
Basri mengatakan, MUI Pusat akan menggelar rapat pleno untuk menentukan sikap MUI terkait vaksin MR pada Selasa (21/08) mendatang.
“MUI Pusat akan rapat pleno. Kita tetap masih menunggu hasil pleno. Apakah bisa kembali pada Fatwa MUI Nomor 4 Tahun 2016 tentang Imunisasi, yakni karena ada unsur darurat atau lil-hajaat,” jelasnya seperti dilansir dari tribunriau.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek enggan berkomentar banyak soal kandungan vaksin Measles Rubella (MR) yang disebut mengandung babi dan human deploit cell atau bahan dari organ manusia.
“Belum ada kan fatwanya, belum pasti,” kata Menkes Nila dilansir Tribunnews, Senin (20/8/2018).
Dalam kesempatan terpisah, Dirjen Kemenkes RI memastikan proses sertifikasi halal masih berlangsung.
Namun, ia enggan menjawab soal kandungan yang ditemui dalam vaksin tersebut.
“Proses (pemeriksaan vaksin MR) masih berlangsung,” jawabnya singkat.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari MUI Pusat terkait hasil pemeriksaan vaksin yang beberapa minggu lalu sudah disuntikkan kepada ratusan anak di Indonesia.