MANAberita.com — KABAR bahagia datang dari Tya Ariestya, pasalnya, ia akhirnya hamil kembali setelah melalui perjuangan bayi tabung.
Memang, saat mengandung anak pertama, artis ini memilih program kehamilan karena mengidap PCOS. Meskipun sempat gagal pada program bayi tabungnya yang kedua pada beberapa bulan lalu, Tya akhirnya kembali dianugerahi anak oleh yang maha kuasa.
Kebahagiaan ini diungkapkan langsung olehnya melalui akun Instagram.
“Hari ini brangkat ke @morula_ivf BIC menteng dengan perasaan campur aduk buat ketemu dr.Nando nge denger penjelasannya
Tadi pagi kita udah cek darah, sempet juga testpack di rmh hari ini. Alhamdulillah aku POSITIVE hamil, hasil BHCG 643.30 , ddimer dan progesteron sudah kembali normal (insyaallah kemungkinan ohss gak ada)
kita dikasih kesempatan untuk mengulang keberhasilan bayi tabung kembali (stelah 3 tahun yg lalu program hamil Kanaka)
Semua postingan ini semata2 hanya untuk sharing, berbagi semangat, alhamdulillah kehamilan kali ini rasanya lebih luar biasa dari yg pertama
Karena kami sudah pernah merasakan yg namanya BELUM BERHASIL pas FET (program ke 2) kemarin
Semua gak luput dari doa teman2 semua, dan support positive yg luar biasa bikin aku semakin relax ngejalanin 2ww
Semoga dengan adanya sharing aku, semakin banyak yg dpt semangat lebih! Yg punya tekad kuat utk ikhtiar apapun itu, aku mendoakan kembali semua doa2 yg diberikan ke aku, aku doakan temen2 yg sedang berjuang dilancarkan rezekinya, dilancarkan kesehatannya dan disegerakan kehamilannya
Makasih semuanya, terimakasih yg tidak terhingga utk doa baiknya dan dukungannya Kun fayakun,” tulis Tya Ariestya.
Jika membahas biaya, Tya dan Irfan merogoh kocek hingga Rp 100 juta untuk mewujudkan keinginan memiliki momongan kedua.
Hal ini disebabkan oleh biaya suntikan yang mahal, bahkan dua kali lipat dari sebelumnya. Sedangkan program bayi tabung pertamanya dulu menghabiskan dana sebesar Rp 60 juta.
“Untuk program saat ini, (biaya) akan lebih tinggi karena obat-obatan terutama suntikan yang paling mahal, suntikan aku 2 kali lipat dari yang pertama. (Biaya) bisa mencapai Rp100 juta,” ungkap Tya, dikutip dari Tribunnews.
Ia menyebut bahwa mengikuti program bayi tabung menjadi bagian dari ikhtiar. Ada kesiapan mental dan fisik yang harus disiapkan.
“Menurut aku bayi tabung atau inseminasi engga cocok kalau disebut jalan terakhir. Aku lebih suka ini disebut bagian ikhtiar. Ini meliputi kemampuan mental, fisik dan lainnya.”
“Semoga dengan aku share ini bisa jd alternatif agar ikhtiar,” tambahnya. (Alz)