Setubuhi Putri Kandung Saat Istri Bekerja, Pelaku: “Pengen Saja Dengan Anak Sendiri”

  • Rabu, 03 Oktober 2018 - 18:03 WIB
  • Kriminal
Pelaku pemerkosa anak kandung
Pelaku pemerkosa anak kandung

MANAberita.com — BUNGA (16), warga Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Jawa Timur menjadi budak nafsu RM (42) ayah kandungnya sendiri. Setiap ayahnya “kepingin”, gadis di bawah umur itu harus merelakan tubuhnya dinikmati.

“Persetubuhan itu terjadi puluhan kali. RM telah kita amankan,” ujar Kapolres Blitar Kota AKBP Adewira Negara Siregar, melansir Riau Realita.

Perbuatan biadab itu dimulai Januari 2018, yakni saat rumah dalam keadaan sepi. Peristiwa terjadi di saat istri RM atau ibu Bunga tengah bekerja di Kota Blitar. Entah setan mana yang merasuki pikiran RM, Bunga yang baru saja mandi tiba-tiba didekap. Anak kandungnya itu diseret ke dalam kamar. Bunga melawan. Tangan dan kakinya berontak berusaha melepaskan diri.

Namun apa daya tenaga gadis di bawah umur dibanding kekuatan pria dewasa. “Saat hendak berteriak, mulut korban juga dibekap,” kata Adewira.

Sejak itu Bunga menjadi budak nafsu. Setiap timbul hasrat dan rumah dalam keadaan sepi, anak kandungnya digarap. Karena tidak tahan, Bunga diam-diam mengadu ke ibunya. Mendengar itu, ibu Bunga langsung melapor ke kepolisian. “Pelaku mengakui semua perbuatannya,” papar Adewira.

Baca Juga:
Dihujat Karena Dianggap Menyiksa dan Meremehkan Anjing, Ericko Lim Berikan Klarifikasi

Yang mengejutkan, dalam pemeriksaan itu, Bunga juga mengaku pernah digagahi guru mengajinya. Peristiwa biadab itu terjadi sebelum dirinya menjadi budak nafsu ayah kandungnya. Menurut Adewira, guru ngaji yang disebutkan saat ini dalam pencarian aparat kepolisian. “Saat ini yang bersangkutan masih kita cari keberadaanya,” katanya.

Sementara dalam kasus ini ayah kandung Bunga dijerat Pasal 81 UU RI No 17 tahun 2016 tentang Perlindungan Anak. RM terancam hukuman hukuman 15 tahun penjara. Di depan petugas RM mengakui semua perbuatannya. Tanpa rasa penyesalan dia mengatakan semua yang dilakukan hanya dorongan rasa “kepingin” saja. “Pingin saja dengan anak sendiri. Dan saya tidak mengancam,” tuturnya ringan. (Dil)

Komentar

Terbaru