Makan Permen Stik, Bocah 7 Tahun Tewas Keracunan, Begini Ceritanya

  • Jum'at, 05 Oktober 2018 - 07:30 WIB
  • Viral
Zahira Ivana Yasmin
Zahira Ivana Yasmin

MANAberita.com — DUKA mendalam masih dirasakan keluarga Purnomo (41) Jalan Slamet gang l Kelurahan Sidanegara, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap.

Anak pertamanya Zahira Ivana Yasmin (7) meninggal dunia pada Jumat (28/9) malam lalu di RSUD Cilacap setelah makan permen.

Melansir Riau Aktual, kejadian bermula ketika sang anak pulang sekolah dari SD Negeri Sidakaya 09 Cilacap Selatan pada Kamis (27/09) sekitar pukul 10.00 WIB.

Bersama ibunya Hera Widyasari (36) dan adiknya membeli beberapa permen di satu pedagang keliling di luar sekolah.

Baca Juga:
Gadis Lulusan S2 Nikahi Sopir Truk, Eh Dinyinyiri Satu Kampung

Sesaat setelahnya, Nana nama akrabnya, memakan permen tersebut kemudian muntah-mutah.

“Anaknya muntah terus dan dehidrasi, asupan makan nggak bisa masuk cuma minum terus,” kata Purnomo seperti dilansir satelitpost.com.

Melihat hal tersebut pada Jumat (28/09) siang, korban langsung dilarikan ke RSUD Cilacap. Namun nahas beberapa waktu berada di RS, nyawa korban tidak bisa tertolong.

Hingga kini keluarga belum mendapatkan informasi resmi dari pihak RSUD terkait penyebab korban mengalami hal tersebut.

Baca Juga:
Belum 24 Jam Dilantik, Wakil Bupati Ende Dicopot Kemendagri

“Kita masuk Jumat sekitar waktu Jumatan, malamnya jam 20 an sudah tidak ada,” ujarnya.

Atas peristiwa tersebut, dari pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian korban dan tidak mau memvonis terlebih dahulu jika korban keracunan permen.

“Terkait jajan itu kami juga belum tahu, adiknya sama teman-temannya beli tapi tidak apa-apa. Cuma kan diviralkan karena itu, makanya pihak polisi ke sini, kita menunggu jelasnya,” kata dia.

Menurutnya saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan kepolisian. Beberapa sempel permen dari pedagang tersebut juga telah dibawa untuk diperiksa.

Baca Juga:
Dua Bocah ini Bermain di Atas Pagar, Endingnya Bikin Jantungan, Peringatan Bagi Para Orang Tua!

Kepergian Nana juga memberikan duka mendalam bagi sang Ibu. Anaknya dinilai pintar, penurut, dan cukup berprestasi di sekolah.

“Itu anak pintar kemarin semester ranking 3, lagi semangat-semangatnya sekolah. Bulan puasa terakhir ini juga puasanya full,” kata Hera.

Seorang tetangga Mardono (72) mengatakan, kematian korban begitu mengagetkan warga sekitar. Bahakan sampai sekarang masih terngiang-ngiang, yang biasanya bermain atau berangkat sekolah berjalan melewati rumahnya.

“Anak tujuh tahun, ya sampai sekarang masih terngiang,” ujarnya. (Dil)

Komentar

Terbaru