Hinayah, Climber Asal Kabupaten Muba, Harumkan Nama Indonesia di Tiongkok

  • Kamis, 11 Oktober 2018 - 19:16 WIB
  • Olahraga
Hinayah
Hinayah

MANAberita.com – CLIMBER asal Musi Banyuasin (Muba), Muhammad Hinayah, yang tergabung dalam Tim Speed Indonesia, kembali hanya menempati peringkat empat pada ajang The Belt and Road International Climbing Master Tournament 2018 di Huaian, Tiongkok, Rabu (10/10).


Pada fase semifinal men’s speed, saat berhadapan dengan pemanjat Indonesia lainnya, Pangeran Septo Wibowo, cengkraman Hinayah terlepas dari poin dinding hingga mengalami fall atau tak mampu mencapai top. Kemudian pada perebutan medali perunggu, lagi-lagi Hinayah dikalahkan Sabri catatan waktu 6,28 detik, sedangkan Hinayah mencatatkan waktu 6,37 detik.

Pada nomor ini, medali emas diraih Pangeran Septo Wibowo dengan catatan waktu 6,33 detik, setelah sang lawan Rukin Sergei, dari Rusia yang fall saat final.
“Saat di semifinal menghadapi Pangeran, saya mengalami fall. Kemudian, ketika memperebutkan perunggu, saya kembali kalah dari Sabri. Tapi saya tetap bangga, karena Indonesia jadi juara untuk nomor ini,” ungkap Hinayah, saat dikonfirmasi Kamis (11/10).

Tim Climber Indonesia

Hinayah menerangkan, bahwa even di Huaian, ini pemanjat senior tidak begitu banyak. Berbeda dengan even IFSC World Cup Series di Wujiang (20-21 Oktober) dan di Xiamen (27-28 Oktober), Tiongkok, yang penuh dengan pemanjat senior.
“Setelah even di Huaian, saya akan mengikuti even sejenis di Wanyiasan tanggal 13-14 nanti. Kemudian dua even seri dunia, yang memang lebih berat lagi. Karena cukup banyak pemanjat senior. Tapi saya berharap doanya agar bisa menang,” terangnya.
Mendengar kabar tersebut, Ketua Umum FPTI Sumsel, Beni Hernedy menuturkan, bahwa hasil tersebut sudah cukup bagus dan di Huaian ini baru even pertama. “Masih ada tiga even lagi yang diikuti Hinayah dan mudah-mudahan dia lebih baik lagi di tiga seri berikutnya,” tuturnya.
Beni menilai, dengan level Hinayah yang sudah mampu bersaing dengan atlet panjat tebing dunia ini, tetap membutuhkan jam terbang internasional yang lebih banyak lagi.

Baca Juga:
Politeknik Penerbangan Pertama di Sumatera Akan Berdiri di MUBA

“Hinayah ini masih muda dan butuh jam terbang internasional yang lebih banyak. FPTI Sumsel berharap, ada dukungan secara profesional untuk Hinayah, karena kita menargetkan Hinayah ini juara dunia,” tegas Wakil Bupati Muba ini.

Tak lupa, Beni juga mengucapkan terima kasih pada pihak sponsor seperti Artliner, Bank Sumsel Babel dan Petro Muba, yang telah memberikan bantuan untuk keberangkatan Hinayah selama di Tiongkok.
Pelatih speed Indonesia, Hendra Basir mengatakan, atlet yang berangkat ke Tiongkok untuk mengikuti kompetisi ini adalah Aspar Jaelolo, Alfian M Fajri, Sabri, Muhammad Hinayah, Veddriq Leonardo, Pangeran Septo Wibowo, Puji Lestari, Aries Susanti Rahayu, Rajiah Sallsabillah, Agustina Sari, dan Nurul Iqamah.

Komentar

Terbaru