MANAberita.com – TEKA-TEKI darimana berasalnya suara dentuman di langit yang menghebohkan warga Sumsel, Lampung dan Jabar akhirnya terkuak.
Menurut pantauan pos pengamat Gunung Anak Krakatau di Lampung, suara misterius itu disebabkan oleh erupsi Gunung Anak Krakatau yang terbawa oleh angin. “Ya betul suara dentuman di Sumsel karena erupsi Anak Gunung Krakatau. Di Lampung gemuruh dentumannya juga sangat keras sekali,” ujar Kepala Pos Pengamat Anak Gunung Krakatau, Suwarno, Rabu (26/12).
Menurutnya, suara dentuman itu akibat dari erupsi Anak Gunung Krakatau yang dibawah oleh angin hingga terbawa ke langit Sumsel, Lampung dan Jawa Barat.
Kerasnya suara dentuman yang terbawa angin, diduga kuat juga bercampur dengan petir dan hujan di kawasan yang dilintasinya sehingga menghasilkan suara dahsyat hingga membuat kaca sampai bergetar.
“Kalau memang di Palembang tak ada gunung, dipastikan terbawa oleh angin yang bercampur dengan petir.
Karena memang saat ini angin sedang mengarah ke timur,” jelasnya.
Dilansir dari bangkapos, letusan yang dihasilkan oleh Gunung Anak Krakatau sudah berlangsung sejak bulan Mei lalu sampai saat ini masih sering mengeluarkan erupsi.
Untuk durasinya sendiri, Suwarno menyebut intensitas berdurasi dari 30 detik hingga satu menit.
Namun, jika sedang lama letusannya paling lama yang tercatat hingga dua menit.
Sering meletusnya sejak Mei lalu, paling lama durasinya sampai dua menit. Masalah skala richter tidak bisa menentukan, karena ranahnya BMKG,” tegasnya.
Ia mengimbau kepada warga Sumsel khususnya Palembang agar tetap tenang. Jika tidak ada hujan di Lampung, debunya bisa jadi terbawa ke arah timur.
Apabila debunya mencapai Sumsel, Suwarno menganjurkan kepada warga untuk segera memakai masker supaya kesehatan tetap terjaga.
“Warga diimbau tetap waspada wilayah sekitar, karena getaran kayaknya cuma terbawa angin saja,” jelasnya.