MANAberita.com – VIRAL di media sosial, video seorang anak yang menenteng gadget . Di video tersebut, si anak terlihat berulang kali terjatuh, dan nampak berjalan sempoyongan.
Dalam keterangan video yang beredar, disebutkan anak tersebut mengalami kerusakan saraf akibat kebanyakan main gadget . Mungkinkah itu terjadi?
Tidak diketahui dengan jelas dari mana video itu berasal, atau apakah anak tersebut benar-benar mengalami kerusakan saraf. Dalam video, terdengar pula suara diduga ibu dengan logat melayu khas Malaysia yang kental.
Namun, bahaya kerusakan saraf kebanyakan main gadget memang nyata dan bukan main-main. Hal ini disampaikan konsultan neurologis dari Departemen Neurologi Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia, dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S.
Dilansir @manaberita dari suara, menurutnya kerusakan saraf akibat terlalu sering menggunakan gadget bisa berupa kesemutan, kebas, nyeri, serta kelemahan pada pergelangan dan telapak tangan yang jika berlangsung dalam waktu lama dapat berisiko menyebabkan gangguan saraf yang lebih berat, seperti kelumpuhan.
“Istilah medisnya disebut neuropati. Ini dapat disebabkan oleh penyakit, trauma pada syaraf, atau dapat juga karena komplikasi dan suatu penyakit sistemik seperti diabetes,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi Perdossi Pusat ini menambahkan, semua orang sebetulnya berisiko terkena kerusakan saraf neuropati. Bahkan kebiasaan sepele seperti mengendarai motor dan mobil, duduk lama di posisi yang sama, mengetik di komputer, hingga memakai sepatu hak tinggi juga dapat memicu risiko ini.
Untuk mencegah kerusakan saraf semakin parah, Manfaluthy menganjurkan agar orang tua membatasi penggunaan gadget pada anak. Jika memang diperlukan untuk kegiatan belajar, maka lakukan peregangan selama beberapa menit tiap 1-2 jam sekali supaya saraf tidak mengalami kekakuan.
“Neuropati sebenarnya dapat dicegah dengan melakukan perubahan gaya hidup, mengonsumsi gizi seimbang, olahraga teratur, istirahat cukup untuk regenerasi sel saraf, serta konsumsi vitamin neuropatik,” imbuh dia.
Sementara itu, dr. Grace Joselini, selaku dokter timnas Sepakbola Wanita Indonesia ASIAN GAMES 2018 menyarankan agar orang tua mendorong anak untuk melakukan aktivitas luar ruang dibandingkan bermain gadget. Menurut dia, pola pikir bermain di luar yang rentan kotor atau terjatuh harus dihilangkan agar anak mau bermain di luar ruangan.
“Kalau anak bebasin saja dia mau olahraga apa. Dia mau main di luar seperti lompat tali atau kejar-kejaran itu jangab dilarang. Tujuan olahraga pada anak itu bukan kompetisi tapi biar anak bergerak,” ujar dia.
Menurut dr Grace ketika anak aktif bergerak maka nilai akademisnya pun juga akan meningkat karena olahraga juga berperan melatih daya ingat.
“Fokus anak jadi meningkat. Makanya lebih bagus anak rajin beraktivitas fisik daripada main gadget. Kalau dia fisiknya bagus akademisnya juga bagus. Rasa capeknya justru bagus untuk seusianya,” tandas dia.
Kembali ke video viral, hingga saat ini belum ada penjelasan lebih jelas soal kebenaran video tersebut. Meski begitu, tak ada salahnya jika orang tua untuk membatasi dan mengawasi penggunaan gadget pada anak ya!
Video lengkap bisa dilihat di akun Instagram @manaberita :
https://www.instagram.com/p/BszjxROhmOz/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=pl4tqgwn68xw