Sering Bertengkar Dengan Suami, Ibu Rumah Tangga Gantung Diri Pakai Jilbab, Ini Wasiatnya di Facebook

  • Minggu, 03 Maret 2019 - 16:28 WIB
  • Kriminal
Bunuh diri karena bertengkar dengan suami
Bunuh diri karena bertengkar dengan suami

MANAberita.com — DIDUGA sering cekcok dengan suami, seorang wanita muda warga Kampung Ubrug, RT 5/3, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikakak, Sumiati (32) nekat mencabut nyawanya sendiri dengan cara gantung diri di kamar tidurnya menggunakan selembar kain jilbab yang dililitkan seperti tali, Jum’at (01/03).

Sebelum melancarkan aksi gantung diri, Sumiati sempat meninggalkan pesan dan wasiat di Facebooknya bernama Judes Ratu yang berisi.

“Buat sahabatku semua, maafkan aku bila dengan statusku kurang sopan dan banyak hal maafkan diri ini, kalian semua takkan ku lupakan, sekali lagi maafkan diri ini, dalam hidupku banyak cerita pahit dan dengan kepergianku aku punya cara” tulisnya di Facebook.

Sumiati yang biasanya mengenakan hijab tersebut dikenal periang dan ramah. Mayatnya ditemukan keluarga sekira pukul 08.00 WIB.

Informasi yang dihimpun, tubuh Sumiati ditemukan tergantung di ventilasi atas pintu kamar oleh sang adik, Hadiansyah (28). Saat itu, Hadiansyah merasa curiga karena kakaknya itu sejak Kamis (28/02) malam tidak juga ke luar rumah.

9Karena merasa curiga, Hadiansyah langsung mendobrak jendela kamar korban dan menemukan korban sudah tergantung.

Baca Juga:
Tega! Kesal Tak Diperhatikan, Pria di Bogor Bakar Ibu Kandungnya Hidup-Hidup

Waktu itu kondisi Sumiati sudah tewas tercekik jilbabnya sendiri yang diikatkan di ventilasi dan lehernya, lidahnya menjulur keluar dengan mata terbuka, tubuhnya yang sudah kaku bersander di pintu dan terdapat kursi kecil di dekat jasadnya.

Mendapati kakaknya yang tergantung, Hadiansyah pun langsung merasa syok. Ia histeris hingga akhirnya tetangga pun berdatangan ke lokasi kejadian.

“Jadi pertama kali diketahui ini oleh adik kandungnya yang bernama Hadiansyah. Hingga akhirnya warga melaporkan kejadian ini,” ujar Camat Cikakak, Yanti Budiningsih.

Berdasarkan keterangan dari keluarga, di dalam rumah itu Sumiati sedang seorang diri. Suaminya yang merupakan seorang pekerja di Dermaga Palabuhanratu, tak berada di lokasi karena harus mencari nafkah untuk keluarga.

Baca Juga:
Sakit Hati Kerap Dikatai Monyet, Siska ‘Sarangheo’ Nekat Bunuh Pemilik Ipung Salon

“Bu Sumiati posisinya sedang sendiri di rumah itu. Karena suaminya sedang bekerja di Dermaga Palabuhanratu. Jadi kemungkinan besar beliau tidak tahu bahwa isterinya melakukan gantung diri ini,” imbuhnya.

Sementara itu, Kapolsek Cikakak, AKP Jaka Sudira menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Dari ciri-cirinya, dokter memastikan meninggalnya Sumiati ini murni karena gantung diri.

“Kami hanya ditemukan tanda bekas luka dari pangkal bagian leher hingga bagias atas tepat dibawah telinga, mata melotot, lidah menjulur, dan terdapat tinja di pantatnya, itu semua ciri-ciri gantung diri karena korban menahan sakit saat lehernya tercekik”. Terangnya.

Baca Juga:
Iri Karena Keperawanan Diberikan Pada Pacarnya, Bapak ini Tega Perkosa Anaknya Selama 5 Tahun

Dari pengakuan keluarga, selama ini Sumiati sering terdengar cekcok dengan suami. Entah apa alasannya yang membuat mereka sering adu mulut itu.

Mengingat hal itu, pihak kepolisian pun menduga korban nekad melakukan aksi bunuh diri ini karena mengalami depresi mental lantaran sering ribut masalah rumah tangga dengan suaminya.

“Dugaan sementara penyebabnya adalah karena permasalahan rumah tangga dengan suaminya. Dugaan ini diperkuat dengan postingan Sumiati di akun Facebooknya” timpal kepolisian. Alat gantung dirinya jilbab/selendang milik korban, dan kursi juga diamankan sebagai barang bukti.

Untuk memastikan penyebab kematian korban, ujar Jaka, pihaknya sempat menyarankan keluarga Sumiati untuk melakukan otopsi terhadap jasadnya. Namun keluarganya menolak dengan alasan mereka telah mengikhlaskan kematian korban dan menganggap sebagai musibah. Mereka lebih memilih langsung menguburkan jasad Sumiati untuk dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) yang lokasinya tidak jauh dengan rumah duka,” pungkasnya. (Alz)

Komentar

Terbaru