Usai Aniaya Ibu Kandung Hingga Tewas, Pria di Kaltim Malah Nongkrong Bareng Temannya

  • Rabu, 25 September 2019 - 11:16 WIB
  • Kriminal
Pelaku pembunuh ibu kandung di Kaltim

 

Pelaku pembunuh ibu kandung di Kaltim

MANAberita.com — TIDAK ada raut rasa bersalah di wajah Winardi (39), seorang warga Kampung Melati Jaya, Kecamatan Gunung Tabur, Berau, Kalimantan Timur.

Winardi baru saja menganiaya Suarti, ibu kandungnya sendiri dengan kayu, Selasa (24/09).

Dia bahkan tersenyum saat difoto oleh anggota Polsek Gunung Tabur yang menjemputnya di Tempat Kejadian Perkara.

Suarti akhirnya dikabarkan meninggal dunia setelah mengalami luka cukup parah di bagian kepala.

Kapolsek Gunung Tabur, Iptu Kasiyono mengatakan, berdasarkan keterangan saksi berinisial Nm, yang melihat Suarti tergeletak di samping rumahnya.

Sementara Winardi, anak korban yang juga terduga pelaku penganiayaan, tampak sedang memarahi ibunya yang sudah terkapar di bawah antena parabola.

“Setelah itu, Winardi pergi meninggalkan tempat kejadian denhgan naik sepeda motor,” kata Kapolsek Gunung Tabur, Iptu Kasiyono.

Ketakutan melihat perilaku Winardi, warga lantas menghubungi aparat kepolisian.

Baca Juga:
Heboh! Pembalap MotoGP Ini Takjub Tengok Emak-Emak Bonceng 4

Menerima laporan warga, polisi langsung menuju lokasi. Korban sempat dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Rivai, namun nyawanya tidak tertolong karena pendarahan hebat di bagian kepala.

Di saat yang hampir bersamaan, polisi juga melakukan pengejaran terhadap Winardi.

Terduga pelaku penganiayaan ibu kandungnya sendiri ini, diamankan polisi ketika sedang ‘nongkrong bareng’ warga.

Winardi diamankan 4 jam setelah Polsek Gunung Tabur menerima laporan kasus penganiayaan gang berubah statusnya menjadi kasus pembunuhan ini.

Baca Juga:
Minta Maaf, Pelaku Pendorong Anak Dari Mobil di Malang Berikan Pengakuan Mengejutkan

Polisi juga masih melakukan pemeriksaan terhadap Winardi, yang menurut keterangan warga di sekitar rumahnya sudah lama mengidap penyakit jiwa.

Winardi sempat mendapat perawatan untuk mengatasi masalah kejiwaannya ini, bahkan dinyatakan sudah sembuh pada tahun 2018 lalu.

Tidak diketahui secara pasti, apa latar belakang kasus penganiayaan yang menyebabkan kematian ini.

Pasalnya, polisi harus lebih dahulu memastikan jika Winardi sehat secara fisik dan kejiwaan sebelum melanjutkan proses hukumnya.

Baca Juga:
Beginilah Kronologi Pemukulan Terhadap Wanita yang Sedang Shalat di Masjid Oleh Orang Misterius

Namun Kapolsek Kasiyono mengatakan, Winardi mengaku cemburu karena diperlakukan tidak adil.

“Menurut dia begitu, katanya kurang perhatian, orangtuanya lebih perhatian ke saudaranya. Tapi kami masih dalami kasus ini, karena memang ada indikasi pelaku mengalami gangguan jiwa,” katanya.

Winardi diketahui kerap menganiaya kedua orangtuanya.

Sebelumnya Winardi juga pernah menganiaya ayahnya. Juga pernah mencoba menceburkan ibu kandungnya ke dalam sumur. (Ila)

Komentar

Terbaru