MANAberita.com — SEORANG pengantin baru di China meninggal dunia di malam pertama pernikahannya, dilaporkan China Press, Senin (24/11).
Melansir Momsku, setelah resepsi pernikahan, pasangan asal Hunan itu tak sabar melakukan hubungan intim di malam pertama.Melansir Momsku, setelah resepsi pernikahan, pasangan asal Hunan itu tak sabar melakukan hubungan intim di malam pertama.
Mereka langsung menuju kamar pengantin. Kemudian, pengantin laki-laki mencium leher wanita tersebut.
Seketika wanita tersebut menjadi pucat, tubuhnya lemas, detak jantung melemah, hingga akhirnya meninggal dunia.
Kabarnya, si pria mencium leher pasangannya itu dengan brutal. Ciuman di leher itu kemudian membuat detak jantungnya berhenti dan kesulitan bernapas.
Setelah kejadian itu, mempelai pria ini segera mengirim pasangannya ke Rumah Sakit Chengdu, untuk mendapat perawatan.
Menurut dokter, pria tersebut menekan kunci sinus karotid di leher pengantin saat berciuman.
Tekanannya terlalu tinggi, mengakibatkan jantung pengantin wanita tertekan, dan reaksinya menyebabkan serangan jantung mendadak.
Adapun Liu Jiangxiong, direktur Departemen Kedokteran Kardiovaskular di rumah sakit menunjukkan bahwa dua reseptor utama yang mengatur tekanan darah dan detak jantung terletak di sinus dan ginjal karotis.
Adapun Sinus karotis ada di kedua sisi leher, sekitar 5 hingga 6 cm dari laring.
“Ini berukuran sebesar kacang kedelai, jika seseorang memutar kepalanya ke kiri atau ke kanan, bagian leher yang paling jelas adalah tengah dan sepertiga bawah otot,” katanya.
“Bagian ini setara dengan baroreseptor seseorang. Setelah itu dirangsang oleh kekuatan eksternal, itu akan membuat orang pingsan dan bisa menyebabkan serangan jantung hingga kematian,” katanya.
Liu Jianxiong mengatakan jika tempat itu ditekan atau diletakkan dasi terlalu ketat, mungkin akan menekan sinus karotis, juga bisa menyebabkan pingsan, serangan jantung hingga kematian.
Dalam kasus ini orang meninggal karena lehernya dicium memang jarang namun untuk menghindari kemungkinan terburuk, orang-orang perlu memahami hal itu.
Meski jarang, ini bukan yang pertama terjadi.
Menurut laporan New Zealand Medical Journal, pada 2016 lalu, para dokter menuturkan seorang perempuan 44 tahun mendatangi bagian gawat darurat di Middlemore Hospital di Auckland.
Ia kehilangan gerak pada lengan kirinya sewaktu menonton televisi. Para dokter menyimpulkan perempuan itu menderita stroke ringan.
Namun, para dokter tak bisa menemukan penyebabnya sampai mereka menemukan memar vertikal kecil di tengkuk perempuan tersebut di dekat urat nadi besar.
Ternyata, itu adalah “gigitan cinta” atau “hickey” yang ia “terima” beberapa hari sebelumnya.
“Karena itu adalah `gigitan cinta`, tentu ada banyak penyedotan,” kata salah seorang dokter yang merawat pasien, Teddy Wu, kepada Christchurch Press, seperti dikutip AFP.
Lehernya Dicupang Suami, Pengantin Wanita Tewas di Malam Pertama
MANAberita.com — SEORANG pengantin baru di China meninggal dunia di malam pertama pernikahannya, dilaporkan China Press, Senin (24/11).
Melansir Momsku, setelah resepsi pernikahan, pasangan asal Hunan itu tak sabar melakukan hubungan intim di malam pertama.
Mereka langsung menuju kamar pengantin. Kemudian, pengantin laki-laki mencium leher wanita tersebut.
Seketika wanita tersebut menjadi pucat, tubuhnya lemas, detak jantung melemah, hingga akhirnya meninggal dunia.
Kabarnya, si pria mencium leher pasangannya itu dengan brutal. Ciuman di leher itu kemudian membuat detak jantungnya berhenti dan kesulitan bernapas.
Setelah kejadian itu, mempelai pria ini segera mengirim pasangannya ke Rumah Sakit Chengdu, untuk mendapat perawatan.
Menurut dokter, pria tersebut menekan kunci sinus karotid di leher pengantin saat berciuman.
Tekanannya terlalu tinggi, mengakibatkan jantung pengantin wanita tertekan, dan reaksinya menyebabkan serangan jantung mendadak.
Adapun Liu Jiangxiong, direktur Departemen Kedokteran Kardiovaskular di rumah sakit menunjukkan bahwa dua reseptor utama yang mengatur tekanan darah dan detak jantung terletak di sinus dan ginjal karotis.
Adapun Sinus karotis ada di kedua sisi leher, sekitar 5 hingga 6 cm dari laring.
“Ini berukuran sebesar kacang kedelai, jika seseorang memutar kepalanya ke kiri atau ke kanan, bagian leher yang paling jelas adalah tengah dan sepertiga bawah otot,” katanya.
“Bagian ini setara dengan baroreseptor seseorang. Setelah itu dirangsang oleh kekuatan eksternal, itu akan membuat orang pingsan dan bisa menyebabkan serangan jantung hingga kematian,” katanya.
Liu Jianxiong mengatakan jika tempat itu ditekan atau diletakkan dasi terlalu ketat, mungkin akan menekan sinus karotis, juga bisa menyebabkan pingsan, serangan jantung hingga kematian.
Dalam kasus ini orang meninggal karena lehernya dicium memang jarang namun untuk menghindari kemungkinan terburuk, orang-orang perlu memahami hal itu.
Meski jarang, ini bukan yang pertama terjadi.
Menurut laporan New Zealand Medical Journal, pada 2016 lalu, para dokter menuturkan seorang perempuan 44 tahun mendatangi bagian gawat darurat di Middlemore Hospital di Auckland.
Ia kehilangan gerak pada lengan kirinya sewaktu menonton televisi. Para dokter menyimpulkan perempuan itu menderita stroke ringan.
Namun, para dokter tak bisa menemukan penyebabnya sampai mereka menemukan memar vertikal kecil di tengkuk perempuan tersebut di dekat urat nadi besar.
Ternyata, itu adalah “gigitan cinta” atau “hickey” yang ia “terima” beberapa hari sebelumnya.
“Karena itu adalah `gigitan cinta`, tentu ada banyak penyedotan,” kata salah seorang dokter yang merawat pasien, Teddy Wu, kepada Christchurch Press, seperti dikutip AFP.
“Akibat trauma fisik yang ditimbulkannya, terjadi sedikit memar di bagian dalam pembuluh darah tersebut. Ada pembekuan darah di urat nadi di bawah tempat `hickey` dilakukan.” (Dil)
“Akibat trauma fisik yang ditimbulkannya, terjadi sedikit memar di bagian dalam pembuluh darah tersebut. Ada pembekuan darah di urat nadi di bawah tempat `hickey` dilakukan.” (Dil)