Manaberita.com – COVID-19 di Indonesi belum kunjung juga membaik, bahkan lonjakan kasus Covid-19 di DKI Jakarta kian melonjak, Pada 29 Januari 2022 ditemukan 5.765 kasus baru Covid-19 dalam sehari.
Melonjaknya kasus Covid-19 yaitu sejak ditemukannya varian baru Omicron pada 16 Desember 2021 kemarin.
Dilansir dari Kompas.com, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, kasus baru tersebut diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan PCR terhadap 34.609 orang.
“Sebanyak 34.609 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 5.765 positif dan 28.844 negatif,” kata Dwi dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/1/2022).
Dengan penambahan kasus tersebut, Dwi menjabarkan, angka kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta kini menembus 901.471 kasus.
Kemudian, total pasien sembuh berada di angka 864.447 kasus, bertambah 1.777 pasien sembuh dibandingkan hari sebelumnya.
Kasus aktif Covid-19 atau pasien dalam perawatan juga mengalami peningkatan sebanyak 3.978. Kini total kasus aktif menyentuh 23.397 kasus.
Sementara itu, pasien meninggal dunia bertambah 10 kasus. Total pasien Covid-19 meninggal kini di angka 13.627 kasus.
BOR di atas 50 persen
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, laju penularan Covid-19 di Jakarta berbanding lurus dengan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) perawatan pasien Covid-19 di Jakarta.
Per 28 Januari 2022, angka BOR di Jakarta sudah di atas 50 persen. Padahal, per 27 Januari, angka BOR masih di angka 45.
“BOR-nya 54 persen, naik nih dari 45 ke 54 persen,” ucap Riza.
Riza menjabarkan, dari 4.422 tempat tidur yang tersedia, sudah terisi sebanyak 2.260 unit.
Begitu pin tempat tidur perawatan intensive care unit (ICU). Dari 629 tempat tidur yang disediakan, 112 tempat tidur sudah terisi oleh pasien Covid-19.
Omicron makin mendominasi
Riza juga menyebutkan, angka kasus Covid-19 yang melesat tajam dibarengi dengan peningkatan temuan Omicron di DKI Jakarta.
Data terbaru 29 Januari 2022, kasus Covid-19 varian Omicron yang ditemukan akibat transmisi lokal mencapai 1.152 kasus atau 45,6 persen dari seluruh temuan kasus Omicron di Jakarta.
Sementara itu, penularan dari kasus impor yakni 1.373 kasus atau sekitar 54,4 persen dari seluruh temuan Omicron.
“Penekanan saya, mohon diperhatikan, ada peningkatan signifikan kasus (Omicron) transmisi lokal, tidak jauh jaraknya kan (perbandingan kasus) impor sama lokal,” ucap Riza.
Dia khawatir, saat ini kasus Covid-19 di Jakarta didominasi oleh varian Omicron. “Berarti sekarang di antara kita nih saling menularkan, bukan cuma orang datang dari luar negeri,” ucap dia.
[rik]