Cara Mencegah penyakit Demam Berdarah pada Anak-Anak

Manaberita.com – DEMAM bedarah merupakan penyakit yang di sebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Penyakit demam berdarah sering kali terjadi ketika musim hujan dan penyakit ini sering kali menyerang anak-anak.

Dilansir dari alodokter, Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, tercatat ada 95.893 penderita demam berdarah di sepanjang tahun 2020. Sekitar 52% di antaranya adalah anak-anak usia 0–14 tahun.

Penyakit demam berdarah disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Gejala demam berdarah biasanya akan muncul 4–10 hari setelah digigit nyamuk tersebut.

Gejala demam berdarah pada anak yang biasa muncul antara lain:

  • Demam tinggi (40°C)
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot, tulang, atau sendi
  • Mual dan muntah
  • Nyeri pada belakang mata
  • Kulit beruam atau mudah memar
  • Gusi berdarah atau mimisan

Pencegahan Demam Berdarah

Demam berdarah dapat menyebabkan pendarahan di dalam tubuh, kerusakan organ, syok, hingga kematian. Agar anak terhindar dari penyakit ini, perlindungan terbaik untuknya adalah dengan menjauhkannya dari gigitan nyamuk.

Baca Juga:
Apa Lagi Ini! Lima Tewas Saat Tanzania Mendeteksi Wabah Virus Marburg Yang Pertama Kali Terjadi

Beberapa cara yang dapat orang tua lakukan untuk mencegah gigitan nyamuk pada anak adalah:

  1. Mendapatkan vaksin dengue

Sejak tahun 2016, vaksin dengue sudah resmi beredar di Indonesia. Vaksin ini dapat diberikan kepada anak usia 9–16 tahun, baik yang sudah pernah menderita demam berdarah maupun belum. Pemberian vaksin dengue dilakukan sebanyak 3 kali dengan jarak 6 bulan.

Meskipun tidak bisa sepenuhnya mencegah demam berdarah, vaksin dengue dapat meringankan gejala yang muncul apabila anak nantinya terkena demam berdarah, sehingga risiko anak perlu dirawat di rumah sakit pun akan lebih rendah.

Sayangnya, vaksin dengue belum termasuk dalam program imunisasi nasional sehingga tidak bisa didapatkan di Puskesmas. Saat ini, vaksin dengue hanya bisa didapatkan di klinik, rumah sakit, atau praktek dokter anak.

Baca Juga:
Kekhawatiran Akan Penyakit Yang Ditularkan Melalui Air Meningkat Di Bangladesh Saat Banjir Surut
  1. Memberantas sarang nyamuk

Untuk mencegah gigitan nyamuk penyebab demam berdarah pada anak, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencanangkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk 3M Plus, yaitu:

  • Menguras dan membersihkan tempat yang sering menjadi penampungan air, seperti bak mandi, toren air, ember, akuarium, dan tempat penampungan air lainnya
  • Menutup rapat berbagai tempat penampungan air dan mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk
  • Memanfaatkan kembali (mendaur ulang) limbah barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah
  • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk di tempat penampungan air
  • Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi rumah
  • Memberikan larvasida pada tempat penampungan air yang susah dikuras
  • Memperbaiki saluran dan talang air yang tersumbat
  • Menanam tanaman pengusir nyamuk
  • Menyalakan AC atau kipas angin
  • Mengenakan baju lengan panjang, celana panjang, dan kaus kaki
  1. Menggunakan produk antinyamuk

Menggunakan produk antinyamuk juga dapat membantu anak terhindar dari penyakit demam berdarah. Produk antinyamuk yang berdedar di pasaran banyak yang mengandung bahan aktif DEET (diethyltoluamide).

Produk antinyamuk dengan kandungan DEET hingga 10% dianggap aman untuk digunakan oleh anak usia 6 bulan hingga 12 tahun. Untuk anak usia 6 bulan hingga 2 tahun, pemakaian produk antinyamuk ini hanya boleh sekali sehari. Sedangkan untuk anak usia 2–12 tahun maksimal 3 kali sehari.

Namun, perlu diperhatikan jika produk antinyamuk yang mengandung DEET tidak boleh digunakan setiap hari pada anak selama lebih dari sebulan.

Baca Juga:
Heboh! Tangsel di Guyur Hujan Es

Jika Anda khawatir dengan penggunaan bahan kimia pada anak, Anda bisa memilih produk antinyamuk yang mengandung bahan alami, seperti ekstrak tanaman sereh. Tanaman sereh yang mengandung senyawa rhodinol dapat Anda gunakan sebagai alternatif pengusir nyamuk alami.

Ekstrak tanaman sereh diduga sama efektifnya dengan obat antinyamuk yang mengandung DEET dalam mencegah gigitan nyamuk, menjadikannya alternatif produk antinyamuk yang lebih aman untuk buah hati.

Namun, tetap perhatikan saran penggunaan pada kemasan produk antinyamuk untuk memastikan batasan usia, serta demi mendapatkan hasil yang optimal.

[rik]

Komentar

Terbaru