Manaberita.com – MOBIL listrik Tesla Model 3 dan Ferrari tipe California keluaran tahun 2012 milik crazy rich medan Indra Kenzy masuk salah satu aset yang bakal disita oleh Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri.
Direktur Tipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan menyampaikan langsung hal tersebut.
Ia menjelaskan bahwa penyitaan aset tersebut akan dilakukan setelah ada ketetapan dari pihak terkait.
Dilansir dari Tempo.co, Tindakan ini dilakukan setelah Indra Kenz diduga melanggar kasus penipuan investasi aplikasi Binomo, perjudian daring, hingga pidana pencucian uang setelah melakukan gelar perkara. Bahkan, Whisnu mengatakan bakal memakai pasal berlapis kepada terduga.
“Akan disita segera (aset-aset milik Indra Kenz),” kata Whisnu
Selain itu, pihak berwajib juga melacak sebuah rumah mewah seharga Rp 6 miliar di Deli Serdang, satu unit rumah di Tangerang, dan satu unit rumah di Medan senilai Rp 1,7 miliar. Penyidik juga dilaporkan menemukan satu apartemen milik Indra Kenz di Medan.
“(Ada) apartemen di medan, empat rekening atas nama Indra Kesuma, dan rekening Jenius juga atas nama Indra Kesuma,” ujar Whisnu menambahkan.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, penyitaan ini bakal dilakukan setelah pihak berwaib mendapatkan surat penetapan dari pihak terkait. Whisnu memperkirakan bahwa penyitaan aset Indra Kenz akan dilakukan pada awal pekan depan.
“Kemungkinan Senin, 7 Maret 2022, ke Medan untuk menyita semua. (Saat ini) meminta penetapan dari pengadilan negeri setempat,” ucap dia menerangkan.
Terlepas dari itu, Indra Kenz diketahui memiliki beberapa mobil mewah. Selain Tesla Model 3 dan Ferrari tipe California, ia juga diketahui memiliki Rolls-Royce dan Lamborghini Huracan di garasinya.
Cerita menarik pun datang ketika dirinya mencoba untuk membeli mobil listrik Tesla Model 3. Indra Kenz mengaku membeli mobil listrik tersebut pada pukul 03.00 WIB karena tidak bisa tidur.
“Efek gak bisa tidur, jadi beli Tesla deh jam 3 pagi, belinya dari tokped (ini beneran ya serius),” katanya
[Rik]
