Kejahatan Remaja: Rasis Hingga Mencambuk Temannya

Manaberita.com – SEORANG siswa kulit putih sekolah menengah telah didakwa dengan kejahatan rasis setelah tertangkap dalam video melempar bola kapas ke seorang siswa kulit hitam dan mencambuknya dengan ikat pinggangnya, kata pihak berwenang, pada Rabu.

Dilansir ABC News, Siswa berusia 15 tahun di Sekolah Menengah Katolik Vandebilt di Houma ditangkap pada Selasa atas tuduhan kejahatan rasis dan kebencian setelah pihak berwenang meninjau rekaman. Rekaman tersebut  menunjukkan apa yang terjadi di dalam kafetaria pada 9 Maret.

Video itu menunjukkan siswa kulit putih berjalan di belakang siswa kulit hitam yang duduk di ruang makan yang ramai. Dia melemparkan segenggam bola kapas ke arahnya, dan kemudian mencambuknya berulang kali dengan ikat pinggangnya sampai siswa kulit hitam itu berdiri dan mendorongnya, lapor outlet berita.

“Saya sangat senang bahwa sekolah mengambil sikap terdepan dalam hal ini,” kata Sheriff Paroki Terrebonne Tim Soignet dalam rilis berita.

“Ketika kami menerima pengaduan, kami segera menempatkan detektif kami di atasnya. Mereka bekerja sepanjang akhir pekan sehingga kami bisa sampai ke titik ini,” kata Soignet. “Petugas saya melakukan pekerjaan dengan baik menanganinya dan bekerja sama dengan sekolah untuk membawa kasus ini ke tempatnya sekarang.”

Outlet berita melaporkan bahwa korban adalah salah satu dari beberapa siswa kulit hitam di sekolah. Pihak berwenang tidak mengidentifikasi para siswa, dan tidak jelas apakah remaja yang ditangkap itu memiliki pengacara yang bisa berbicara untuknya.

Baca Juga:
Pengadilan Membatalkan Larangan Maine Menggunakan Dana Publik Di Sekolah-Sekolah Agama

Presiden Katolik Vandebilt Jeremy Gueldner mengatakan sekolah tidak menoleransi intimidasi atau rasisme. “Tindakan segelintir orang ini tidak konsisten dengan nilai dan misi sekolah kami,” kata pernyataan keuskupan agung.

Orang tua dari anak yang menjadi sasaran berterima kasih kepada orang-orang atas dukungan mereka.

“Kami akan terus berdoa untuk komunitas sekolah kami secara keseluruhan, bahwa kami tidak hanya melewati ini bersama-sama, tetapi kami masing-masing belajar pelajaran berharga dari apa yang telah terjadi,” kata orang tua dalam pernyataan keuskupan agung.

Baca Juga:
Mahasiswa Di New Hampshire Memprotes Larangan Urinoir Dalam Debat Gender

Presiden NAACP Paroki Terrebonne Jerome Boykin juga memuji pejabat sekolah dan polisi atas tanggapan cepat mereka, dengan mengatakan sekolah dan kantor sheriff “mengirim pesan yang kuat kepada masyarakat bahwa jenis kejahatan ini tidak akan ditoleransi.”

“Pemuda itu baru berusia 15 tahun dan saya berharap dia bisa belajar dari kesalahannya,” tambah Boykin.

[Bil]

Komentar

Terbaru