150 korban melaporkan afiliator trading Fahrenheit ke polisi Kerugian Capai Rp75 miliar

Manaberita.com – LAPORAN mengenai kasus penipuan robot trading akhir-akhir ini merebak di mana-mana menyusul kasus investasi bodong trading yang melibatkan dua crazy rich, Doni Salmanan dan Indra Kenz.

Terbarunya ada 150 orang mengaku sebagai korban robot trading mempolisikan para pimpinan dan afiliator perusahaan trading Fahrenheit.

Dilansir dari WartaBulukumba, Jumlah kerugian yang disebutkan para korban sampai dengan angka Rp75 miliar.

Adapun ratusan korban robot trading bernama Fahrenheit mengaku rugi puluhan miliar setelah berinvestasi memakai aplikasi Fahrenheit.

Baca Juga:
BP Jamsostek Usul Bisa Investasi ke Luar Negeri, Dana Kelolaan Menuju Rp 1.000 Triliun

Sementara itu, di Kabupaten Merangin, Jambi terjadi juga penipuan investasi bodong.

Usai dilakukan penyelidikan mendalam atas laporan puluhan warga, dua pelaku yang menjadi otak dan operator sebuah bentuk investasi keuangan diamankan polisi.

Sebagai informasi, kedua pelaku itu berhasil mengelabui banyak warga dan berhasil meraup keuntungan sampai lebih dari Rp 8 miliar.

Pelaku SN dan MK sekarang tengah mengalami pemeriksaan Tim Satreskrim Polres Merangin Jambi.

Baca Juga:
Mantan Pengacara Dituduh Melakukan Penipuan Atas Kematian Pembantu Rumah Tangga, Kok Bisa?

Para korban sempat diiming-imingi bunga dan keuntungan yang besar jika menitipkan sejumlah uang kepada kedua pelaku untuk diinvestasikan dalam bidang perkebunan.

Kemudian, polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap 13 korban. Investasi abal-abal kedua pelaku diketahui sudah dilakukan selama kurun waktu enam bulan.

Tak juga mendapatkan keuntungan dari uang yang mereka setorkan, para korban kemudian melaporkan kedua pelaku ke pihak kepolisian.

Polisi saat ini masih mendalami kasus ini dan meminta bagi warga yang menjadi korban penipuan kedua pelaku untuk segera membuat laporan.

Baca Juga:
PBB Mengatakan Staf Perempuannya Dilarang Bekerja di Afghanistan, Kenapa?

Pihak Fahrenheit diduga sengaja menghilangkan uang yang dimasukkan para anggota aplikasi. Berdasarkan keterangan Chris, uang yang hilang secara total mencapai Rp 5 triliun.

“Mereka dengan sengaja selama satu jam me-margin call-kan, me-loss-kan, semua investasi hilang dan itu diduga sampai Rp 5 triliun,” tutur Chris Ryan, di Bareskrim Polri, ditakik WartaBulukumba.com dari PMJ News pada Ahad, 20 Maret 2022.

Chris Ryan mengungkapkan, alasannya bermain robot trading Fahrenheit. Ia mengaku melihat peluang pemasukan tambahan untuk memenuhi kebutuhan di tengah pandemi Covid-19.

(rik)

Komentar

Terbaru