Manaberita.com – BEBERAPA hari terakhir kasus ibu di Brebes Kanti Utami (35) yang tega melakukan penganiayaan hingga menggorok anaknya menjadi perbincangan publik.
Sebelumnya viral di media sosial video penangkapan pelaku oleh pihak kepolisian.
Dilansir dari SeputarTangsel.com, Peristiwa naas itu menimpa anak kandung pelaku KU yakni S (10), ARK (7) dan A (4), yang mana tejadi di rumah mereka yang berlokasi di Desa Tonjong, Kecamatan Tonjong, Brebes, Jawa Tengah pada Minggu, 20 Maret 2022.
Kapolres Brebes AKBP Faisal Febrianto dalam siaran Polri TV mengatakan, pihaknya masih mendalami motif di balik aksi nekat yang dilakukan pelaku.
Namun, nampaknya pihak penyidik mengalami kesulitan mengungkap motif sebenarnya karena keterangan pelaku tidak konsisten selalu berubah-ubah.
“Kami sudah interogasi awal ke saksi-saksi dan pelaku, namun pada saat dilakukan pemeriksaan masih belum stabil dan jawabannya selalu ngelantur,” ujar Faisal
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, AKBP Faisal mengatakan pelaku KU mengaku melakukan tindakan sadis tersebut karena mendapat bisikan gaib.
Sebelumnya juga sempat beredar video di media sosial saat wanita berusia 35 tahun tersebut berada di sel tahanan, yang mana saat itu KU mengaku melakukan penganiayaan tersebut karena tidak ingin anak-anaknya menderita.
“Saya ingin menyelamatkan anak-anak saya biar enggak hidup susah. Enggak perlu ngerasain sedih. Harus mati biar enggak sedih kayak saya,” kata KU dalam video tersebut.
Sementara akibat perbuatan kejinya, anak kedua dari pelaku yang berinisial ARK meninggal dunia karena luka di bagian leher.
Sedangkan dua lainnya, yakni S dan A mengalami luka berat dan tengah menjalani perawatan di rumah sakit Purwokerto.
“Pelaku berinisial KU melakukan kekerasan terhadap ketiga anaknya, di mana salah satunya ARK meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka berat,” terang Faisal.
Kedua korban yang masih di bawah umur bahkan mengalami trauma berat akibat peristiwa tragis yang menimpa mereka.
Oleh karena itu, guna memulihkan kondisi psikis anak-anak yang menjadi korban penganiayaan ibu kandungnya tersebut, pihak kepolisian telah membangun kerjasama dengan sejumlah pihak.
“Kami sudah berkoordinasi dengan psikolog dari Polda Jateng maupun Mabes Polri untuk melakukan pendampingan dan memberikan trauma healing kepada kedua korban,” jelas Faisal.
(Rik)