MANAberita.com – SWISS telah memberikan sanksi kepada Rusia dengan melarang ekspor barang mewah ke Rusia. Kini Presiden Rusia, Vladimir Putin membalasnya dengan menyita jam tangan langka super mahal.
Menurut laporan surat kabar Swiss, NZZ am Sonntag, Agen Rusia telah menyita jam tangan Audemars Piguet senilai jutaan dolar di Moskow. Hal itu sebagai pembalasan nyata atas sanksi Swiss tersebut.
Melansir Bloomberg via Detikcom, Senin (28/3/2022), jam tangan mahal itu disita dari lokasi perusahaan lokal oleh agen khusus dari FSB Rusia.
Swiss sendiri merupakan negara yang menjadi rumah bagi banyak merek jam tangan top dunia. Negara itu sudah mengambil sikap dalam tanggapannya terhadap perang Rusia vs Ukraina. Swiss mengikuti jejak Uni Eropa yang memberikan sanksi pelarangan ekspor barang mewah ke Rusia awal bulan ini.
Pihak berwenang Rusia beralasan bahwa barang tersebut terdapat pelanggaran bea cukai sehingga disita. Namun pejabat departemen luar negeri Swiss mengatakan langkah itu kemungkinan besar merupakan tindakan represif sewenang-wenang dalam menanggapi sanksi.
Pejabat dari Audemars Piguet belum memberikan komentar terkait hal tersebut.
Dimiliki dan dikendalikan keluarga selama hampir 150 tahun, Audemars Piguet adalah salah satu dari tiga merek jam tangan independen terbesar Swiss, bersama dengan Patek Philippe dan Rolex.
Rusia sendiri adalah pasar ekspor terbesar ke-17 untuk jam tangan Swiss pada tahun 2021, nilai pengirimannya mencapai US$ 278 juta, menurut Federasi Industri Jam Swiss.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri Swiss mengatakan, bahwa kedutaan Swiss di Moskow memberikan dukungan kepada perusahaan-perusahaan di Rusia untuk koordinasi dengan departemen lain dan bahwa selama sanksi dan tindakan balasan Rusia, perusahaan dihadapkan dengan banyak ketidakpastian.
Bagi banyak perusahaan terkemuka di Eropa yang memiliki banyak konsumen, keluar dari Rusia secara penuh terbukti merupakan langkah yang memiliki risiko. Termasuk perusahaan raksasa makanan kemasan Swiss, Nestle SA memiliki ribuan karyawan dan fasilitas produksi yang berisiko disita oleh Rusia jika mereka pergi.
(sas)