Manaberita.com – PADA Rabu, Pemerintah Belanda mengatakan bahwa pihaknya memastikan selusin kapal pesiar yang dipesan oleh orang Rusia yang sangat kaya tidak akan dikirimkan sebagai bagian dari sanksi yang dijatuhkan atas perang di Ukraina.
ABC melansir, Menteri Luar Negeri Belanda Wopke Hoekstra menulis surat kepada parlemen bahwa struktur kepemilikan kapal pesiar semacam itu yang seringkali rumit diselidiki secara aktif dan bahwa tidak ada kapal semacam itu yang diizinkan meninggalkan halaman konstruksinya.
Banyak oligarki Rusia yang sekarang menjadi sasaran sanksi Uni Eropa telah melihat ke Belanda, negara pelaut tradisional, untuk kapal pesiar super-mewah yang terkadang didambakan oleh orang-orang terkaya di dunia.
“Situasinya, saat ini, dalam lima yard ada 12 kapal pesiar yang sedang dibangun untuk apa yang disebut pemilik manfaat utama Rusia,” kata Hoekstra. “Karena langkah-langkah ekspor saat ini, kapal-kapal ini tidak boleh dikirim.”
Pemerintah AS pada Senin menyita kapal pesiar sepanjang 254 kaki di Spanyol milik seorang oligarki yang memiliki hubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Langkah itu adalah yang pertama oleh pemerintahan Biden di bawah sanksi yang dijatuhkan setelah invasi Kremlin ke Ukraina dan menargetkan aset mahal elit Rusia.
Pihak berwenang Spanyol menyita sebuah kapal senilai lebih dari $140 juta milik CEO konglomerat pertahanan milik negara Rusia yang merupakan sekutu dekat Putin. Italia juga telah menyita beberapa kapal pesiar.
Superyacht yang disita oleh Prancis termasuk satu yang diyakini milik Igor Sechin, sekutu Putin yang menjalankan raksasa minyak Rusia Rosneft, yang telah masuk dalam daftar sanksi AS sejak Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014.
[Bil]