Calon Presiden Prancis Marine Le Pen, Ungkap Jika Terpilih Akan Larang Pemakaian Jilbab

Manaberita.com – MARINE Le Pen selaku Kandidat presiden sayap kanan Prancis, mengungkapkan pada hari Kamis (7/4/2022) lalu bahwa dia akan melarang pemakaian jilbab di depan umum.

Ia juga menekankan jika dia memenangkan pemilihan presiden Prancis yang akan datang, denda akan dikenakan pada wanita yang mengenakan jilbab.

Melansir dari Republika, Le Pen membuat pengumuman selama wawancara dengan stasiun radio RTL , di mana dia mengatakan bahwa mayoritas penduduk Prancis mendukung larangan jilbab di depan umum.

“Ini adalah ukuran yang diminta oleh orang-orang Prancis, dengan 85 persen populasi ingin tidak lagi melihat pemakaian jilbab di jalan-jalan,” katanya.

“(Orang Prancis) memahami bahwa dalam dua dekade terakhir jilbab telah digunakan oleh Islamis sebagai seragam, sebagai demonstrasi lanjutan dari Islam fundamental,” ujar Le Pen.

Namun, kandidat presiden, yang baru-baru ini difoto dengan seorang gadis berhijab selama kampanye pemilihannya, bersikeras bahwa tidak ada yang akan ditangkap karena mengenakan jilbab, meskipun dia mengusulkan larangan.

Le Pen adalah pemimpin Reli Nasional, yang secara resmi dikenal sebagai Front Nasional, yang didirikan oleh ayahnya Jean-Marie Le Pen. Partai ini dikenal dengan retorika sayap kanan dan anti-imigrasi.

Terlepas dari upaya sebelumnya untuk menghilangkan setan partai, Marine Le Pen telah dituduh membuat pernyataan rasis selama bertahun-tahun.

Baca Juga:
Raisi Dari Iran Menyambut Baik Undangan Dari Raja Untuk Mengunjungi Arab Saudi, Keperluan Apa?

Pada 2010 dia membandingkan Muslim yang melakukan salat di jalan dengan pendudukan Nazi di Prancis dalam Perang Dunia Kedua.

Pada 2021, dia diadili karena melanggar undang-undang ujaran kebencian ketika dia men-tweet gambar-gambar grafis kekejaman ISIS, sebagai tanggapan atas serangan Paris 2015. Dia kemudian dibebaskan dari semua tuduhan.

Kampanye pemilu Prancis telah ditandai dengan meningkatnya Islamofobia dari kandidat di sebagian besar partai politik, termasuk kandidat sayap kanan Eric Zemmour.

Baca Juga:
Ketegangan Lula v Bolsonaro Meningkat Di Brasil Saat Pemilihan Semakin Dekat

Presiden saat ini Emmanuel Macron juga telah mengajukan beberapa kebijakan yang menargetkan kebebasan beragama, dan umat Islam yang paling terpengaruh.

Pemungutan suara putaran pertama dijadwalkan berlangsung pada Ahad besok, dengan Le Pen dan petahana Macron diperkirakan akan lolos ke putaran kedua.

(Rik)

Komentar

Terbaru