Petugas PPSU Ngaku Dibegal Ternyata Cuma Rekayasa, Berikut 4 Faktanya

  • Jum'at, 29 April 2022 - 23:45 WIB
  • Nasional

Manaberita.com – SEORANG petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) bernama Ray Prama Abdulla (28) mengaku jika dirinya menjadi korban begal heboh di media sosial.

Ray mengaku dibegal hingga uang tunjangan hari raya (THR) sebanyak Rp 4,4 juta raib.

Cerita Ray soal dibegal ini membuat polisi turun tangan. Polisi bersama pihak kelurahan bahkan merasa iba hingga memberikan bantuan kepada Ray.

Ray mengaku dibegal pada Rabu (27/4/2022) sekitar pukul 05.00 WIB. Lurah Mangga Dua Selatan Agata Bayu Putra sampai buka suara soal aksi ‘begal’ terhadap petugas PPSU itu.

“Dari keterangan yang bersangkutan sih informasinya dibegal, jadi Subuh-subuh kan baru cair THR. Yang bersangkutan ini ambil ke ATM,” kata Lurah Mangga Dua Selatan, Agata Bayu Putra, saat dihubungi Rabu (27/4).

Namun belakangan, Ray ternyata berbohong. Dia merekayasa kasus begal karena takut dimarahi istri lantaran uang THR habis dipakai judi online.

Berikut fakta-fakta Ray mengaku dibegal seperti dikutip detikcom.

Baca Juga:
Jokowi Pastikan THR PNS Plus Tunjangan Kinerja 50 Persen

Petugas PPSU Bohong soal Begal

Kapolsek Sawah Besar Kompol Maulana Mukarom mengatakan petugas PPSU, Ray Prama, berbohong soal begal. Ray tidak dibegal, melainkan uangnya habis dipakai judi online.

“Bahwa uang THR milik Ray Prama Abdullah bukan hilang karena dicuri atau dibegal,” kata Kapolsek Sawah Besar Kompol Maulana Mukarom saat dimintai konfirmasi, Kamis (28/4/2022).

Maulana mengatakan keterangan laporan korban ternyata tidak sesuai dan tidak dibegal. Hal itu diketahui setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Menurutnya, Ray telah membuat laporan palsu.

“Setelah kami lakukan pemeriksaan mendalam, olah TKP dan bukti-bukti yang ada, yang bersangkutan ternyata berbohong bahwa korban begal itu tidak ada,” katanya.

Baca Juga:
Tanyakan THR, Karyawan Makassar Dipecat

Uang THR Dipakai Judi Online

Ray awalnya mengaku telah menjadi korban pembegalan di depan RS Husada, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Dia mengaku kehilangan uang Rp 4,4 juta.

Namun, setelah diselidiki secara mendalam, Ray akhirnya mengaku berbohong. Dia sebetulnya tidak dibegal, tetapi uangnya dipakai buat judi online.

“Bukan hilang karena dicuri atau begal, melainkan uang THR itu untuk bermain judi online,” kata Kapolsek Sawah Besar Kompol Maulana Mukarom saat dimintai konfirmasi, Kamis (28/4/2022).

Petugas PPSU Bohong soal Begal Gegara Takut Dimarahi Istri

Baca Juga:
Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Bus dan Truk Besar Terjaring Razia Petugas di Ruas Tol Purbaleunyi

Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Ray Prama Abdullah (28), diduga berbohong soal menjadi korban begal. Dia diduga berbohong karena takut dimarahi istri.

“Ray mengatakan uang THR hilang karena dibegal alasannya dia takut kepada istrinya yang nantinya akan marah jika mengetahui uang THR habis untuk bermain judi slot,” kata Kapolsek Sawah Besar Kompol Maulana Mukarom saat dimintai konfirmasi, Kamis (28/4/2022).

Dalam pengakuannya, Ray menyebut uang THR tersebut untuk digunakan bermain judi online. Ray mengaku takut dimarahi oleh istrinya jika berkata jujur.

“Untuk uang yang saya ambil itu senilai Rp 200 ribu di ATM, dan sisa dari uang gaji atau THR saya itu saya pakai untuk judi online. Karena khawatir istri saya marah, makanya saya berbuat atau mengambil alasan saya dibegal,” kata Ray.

Petugas PPSU Minta Maaf Usai Bohong soal Begal

Baca Juga:
Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Bus dan Truk Besar Terjaring Razia Petugas di Ruas Tol Purbaleunyi

Ray Prama Abdullah (28) berbohong telah menjadi korban begal di Sawah Besar, Jakarta Pusat. Dia mengaku telah membuat laporan palsu.

“Saya Ray Prama Abdullah, saya ingin klarifikasi terkait laporan yang saya buat bahwa laporan tersebut tidak benar adanya dan laporan kejadian tersebut seperti begal itu tidak ada,” kata Ray kepada wartawan, Kamis (28/4/2022).

Ray menyampaikan permohonan maaf terkait laporan palsu yang dibuatnya. Dia juga berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh pihak kepolisian.

“Dan untuk Bapak Kapolsek, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya dan berterima kasih atas santunan yang diberikan kepada saya,” katanya.

(Rik)

Komentar

Terbaru