Manaberita.com – SEBELUM ditemukan tewas Kopda Muslimin sempat disarankan oleh ayahnya, Mustakim, untuk menyerahkan diri ke polisi. Kopda Muslimin disebut lebih memilih bersembunyi.
Kopda M mendatangi rumah orang tuanya di gang Adem Ayem, Kelurahan Trompo, Kecamatan/Kota Kendal, sekitar pukul 05.30 WIB, Kamis (28/7/2022).
Kedatangan Muslimin tersebut diketahui oleh salah satu warga Gang Adem Ayem, Rokhim.
Rokhim melihat Kopda Muslimin datang sendirian dengan menggunakan sepeda motor.
“Saya tadi pagi lihat Muslimin datang ke rumah orang tuanya sendirian naik motor. Kemudian dia masuk ke rumah orang tuanya,” kata Rokhim, dilansir dari detikJateng.
Tak lama kemudian, Rokhim yang sedang berjaga di kiosnya tiba-tiba didatangi adik Muslimin yang bernama Novi. Sambil menangis, Novi meminta tolong kepada Rokhim untuk membantu menolong kakaknya.
“Saya kan lagi jaga kios, tiba-tiba Novi adiknya Muslimin datang ke saya sambil menangis. Dia minta tolong saya untuk membantu kakaknya, Muslimin, tapi Novi tidak bilang Muslimin kenapa,” jelasnya.
Rokhim kemudian bergegas menuju rumah Mustakim dan mendapati anggota keluarga tersebut sedang menangis di depan jasad Muslimin. Kepada Rokhim, Mustakim menceritakan kejadian awal hingga Muslimin ditemukan meninggal dunia.
“Pak Mustakim itu cerita ke saya kalau sudah memberikan nasihat dan saran sama Muslimin untuk menyerahkan diri ke pihak yang berwajib bahkan mau diantar orang tuanya. Tapi Muslimin menolak, dia malah bilang lebih baik bersembunyi daripada harus mati di tangan pemimpin dan petugas,” paparnya.
(Rik)